Kantor PWNU Jatim Digeruduk Ratusan Kelompok Nusa Bangsa, Ini Tuntutannya!
Surabaya, Jatimupdate.id - Ratusan masyarakat yang tergabung dalam kelompok Nusa Bangsa menggelar aksi demontrasi di depan Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Kamis (4/5/2023).
Ratusan massa aksi tiba di depan kantor PWNU sekitar pukul 11.12 WIB. Mereka datang membewa bendera NU dan membawa spanduk yang bertuliskan Selamatkan NU Selamatkan Bangsa.
Baca Juga: Pj. Gubernur Adhy Ajak Pererat Tali Silaturahmi dengan Saling Memaafkan
Tak hanya itu, mereka juga membawa poster bertuliskan “Kader NU Kader Bangsa”, “Yang Dibutuhkan Kader Asli Bukan Kader Naturalisasi”.
Orasi terkait pencalonan pemilihan Presiden 2024 harus datang dari NU lantang disuarakan.
“Kami meminta PWNU bisa memberikan rekomendasi calon presiden dari NU. Kami yakin NU bisa mencetak pemimpin,” teriak salah satu orator.
Sementara itu, koordinator aksi M H Soleh mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong PBNU agar menunjuk salah satu tokoh NU maju pada kontestasi calon wakil presiden pada tahun 2024 mendatang.
“Musim pemilu tahun 2024 mendatang PBNU harus mendukung kader NU untuk minimal menjadi Cawapres,” kata Soleh.
Baca Juga: Pengamat Politik: Kandidat Cawagub Non-Partai Perlu untuk Jatim ke Depan
Menurutnya, PBNU harus mengusulkan tokoh-tokoh yang murni berasal dari NU bukan naturalisasi.
“Kami mengingkan sosok yang murni berasal dari NU untuk menjadi cawpres bukan naturalisasi yang hanya mengandalkan kekayaan,” katanya.
Soleh menyebutkan tokoh-tokoh naturalisasi itu seperti Erick Thohir dan Sandiaga Uno.
Baca Juga: Pj Sekdaprov Bobby Apresiasi Peran Pilar Sosial Jatim Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
“Saya kira itu naturalisasi hanya mengandalkan kekayaan. Kami mengingkan kader NU menjadi tokoh bangsa sehingga ketika masa jabatan mampu menampung aspirasi NU dan Islam,” jelasnya.
Menurutnya, tokoh-tokoh yang layak maju dalam kontestasi calon wakil presiden yang merupakan kader NU asli seperti Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, M Nuh hingga Yahya Cholil Staquf.
“Jangan samapi Islam dimarginalkan. Ini untuk masa depan umat islam,” tandas Sholeh. (Hil)
Editor : Nasirudin
