Penerapan Aturan Retribusi Tarif Foto Pre Wedding Komersial di Balai Pemuda Surabaya Warga Keberatan

Surabaya, JatimUPdate.id - Penerapan aturan tarif retribusi pengambilan poto atau video sebagai komersial yang diterapkan di kawasan Balai Pemuda dan Alun - Alun Kota Surabaya.Ternyata bertepuk sebelah tangan,pasalnya masih ada warga Surabaya yang masih merasa tidak menyetuju.

Seperti pengalaman yang terjadi pada Alexs,seorang fotografer Pre Wedding ( Prewed ).Asal Surabaya.Menurutnya,penerapan Retribusi yang ada di Kawasan Balai Pemuda untuk pengambilan poto ini,ternyata terlalu tinggi tarif yang diberlakukan.

" Kami bukan tidak mau membayar penerapan retribusi ini.Nmun,kalau tarif yang harus kita bayar mencapai Rp.500 ribu,sepertinya terlalu mahal,"katanya.Jumat (26/1) di Balai Kota,Surabaya.

Ia pun menyebutkan,seperti pengambilan poto gambar pre wedding ini,dirinya merogoh kocek dengan dana dirasa terlalu memberatkan baginya.

"Tadi saya cuman ada uang pas - pasan sekitar Rp.750 ribu,namun untuk retribusi sendiri saya bayar Rp. 500 ribu,tinggal sisa Rp.250 ribu," ujarnya.

Alexs berharap, agar untuk retribusi tarif ini sekiranya dapat dikaji ulang,agar dapat diringankan.

"Harapan kami tarif retribusi pengambilan poto dan video bisa diringankan," pintahnya .

Sementara ditempat yang sama,warga asal jalan Sidosermo Abdul Rouf Azzam mengaku terkejut atas pembayaran tarif yang diterima saat pengambilan poto prewed bersama calon pengantinnya.Padahal kata Rauf,pernah ada rekan dengan melakukan hal yang sama,namun tidak dikenakan biaya.

“Kaget juga sih, karena sebelumnya ada teman kakak kelas yang foto prewedding disini dan gratis. Tetapi hari ini ternyata harus bayar,” terangnya.

Ia menjelaskan,untuk tarif yang dikeluarkan saat pengambilan poto prewed dengan biaya Rp. 500 ribu,dan kegiatan poto yang dilakukan tersebut hanya diberlakukan dalam waktu 3 Jam.

" Awalnya kami masuk dan ditanyai oleh petugas,kami pun menjawab ingin poto prewedding.Dan tak lama kami diberi berkas semacam formulir yang diharuskan untuk diisi lembaran tersebut dengan ketentuan membayar tarif retribusi sebesar Rp. 500 ribu," tandasnya. (dji).

Editor : Ibrahim