Mili.id - Terkait utulitas bodong di Kota Pahlawan, pimpinan DPRD Surabaya AH Thony, kembali buka suara.
Dia menyampaikan, pemkot jangan hanya garang saat menertibkan PKL. Namun malah melempem, jadi macan ompong ketika berhadapan dengan pengusaha besar.
"Kepada PKL garangnya minta ampun, ini kan repot," ketus Thony beberapa waktu lalu.
Karenanya, ia mengimbau, pemkot sudah saatnya harus bertindak tegas. Tidak bersikap lunak. Sebab dia meyakini, penindakan tidak bakal membuat pengusaha hengkang. Pasalnya, sistem kehidupan antara satu sama lain saling membutuhkan.
Sedangkan pemkot, selama ini, sudah memberi kesempatan, agar mereka mendapatkan manfaat dari kota ini. Namun, ketika mereka mendapatkan manfaat. Harusnya kewajibannya dipenuhi.
Jika abai, menurutnya, di situ tidak ada keseimbangan, keadilan dan kesetaraan. Bahkan tindakan tersebut, dinilai sebagai penindasan pengusaha utilitas kepada pemkot. "Kalau tidak penuhi, kan mengganggu program yang lebih besar," demikian papar Thony. (roy)
Baca juga: Komisi A Bangga Surabaya Kembali jadi Ajang Pelaksanaan Event Nasional
Editor : Ibrahim