SIGLI,JatimUpdate.id - Pj Bupati Pidie, Aceh Wahyudi Adisiswanto berharap pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan masjid besar.
Menurut Wahyudi, pembangunan masjid besar sejalan dengan simbol Pidie sebagai kota santri.
Baca juga: Pemkab Pidie Meraih Penghargaan Prestisius dari BPKP untuk Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Sayangnya, sebut Wahyudi sampai saat ini Kabupaten Pidie belum memiliki masjid besar tersebut. Walau sebenarnya terdapat Masjid Al Falah di pusat kota.
Ia menjelaskan, pembangunan Masjid Al Falah tidak dapat dilanjut. Lantaran tanahnya berstatus milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Sebagai kota santri mestinya Pidie punya masjid besar sebagai simbolnya. Sedangkan Masjid Al Falah tidak bisa dilanjutkan, karena tanah tersebut belum dihibahkan seutuhnya ke Pemkab Pidie," kata Wahyudi, melalui keterangannya, Selasa (10/10).
Wahyudi menjabarkan, agar pembangunan masjid besar terwujud, harus menunggu kebijakan pemerintah pusat atau menteri BUMN, untuk menyerahkan tanah tersebut kepada masyarakat Pidie.
Baca juga: Malam Takbir Akbar Bersama di Masjid Akbar Al Falah, Kabupaten Pidie Aceh, Dihadiri Pj Bupati
"Soal biaya, masyarakat Pidie siap mengumpulkan iuran, tetapi status tanah harus jelas diwakafkan kepada masyarakat Pidie,” ujarnya.
Wahyudi membeberkan, sebenarnya Pidie punya harapan untuk memiliki masjid besar, tepatnya Masjid Rumoh Geudong, dengan taman terindah se-Sumatera.
Baca juga: Penjabat Bupati Pidie dan Sekda Gelar Silaturrahmi dan Buka Puasa Bersama Insan Pers
Harapan itu, beber Wahyudi, datang saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Kick Off penyelesaian HAM berat. Nanum, sampai sekarang belum ada progres atau ketidak pastian.
"Harapan itu sebenarnya datang di bulan Juni, saat Kick Off penyelesaian HAM berat yang dipusatkan di Rumoh Geudong Gampong Bili Aron Kecamatan Glumpang Tiga. Tapi belum ada progres," urai Wahyudi.
"Dan sampai saat ini masjid besar belum siap dibangun di Pidie," tutupnya. (Yh)
Editor : Ibrahim