Menkeu AS: Tidak Ada Bailout untuk Silicon Valley Bank

CALIFORNIA, JatimUpdate.id,- Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen memastikan pemerintah AS belum memikirkan langkah penyediaan dana talangan (bailout) untuk mengatasi situasi runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB), akhir pekan lalu.

Janet Yellen mengaku tengah bekerja keras bersama regulator perbankan sebagai respons terhadap kebangkrutan yang dialami Silicon Valley Bank dan langkah konkrit melindungi nasabah bank terbesar ke-16 di AS itu.

"Biar saya perjelas bahwa selama krisis keuangan, ada investor dan pemilik bank besar sistemik yang di-bailout. Dengan reformasi yang telah dilakukan, berarti kami tidak akan melakukannya lagi,” ujarnya tegas seperti dilansir Reuters, Minggu (12/3/2023).

Yellen menyatakan tengah fokus berusaha memenuhi kebutuhan sebagai wujud rasa prihatin atas nasib para nasabah.

Silicon Valley Bank didirikan pada 1983 di Santa Clara, California, AS adalah perusahaan perbankan yang berkembang sangat cepat untuk sektor teknologi. Namun, pekan lalu, bank terbesar ke-16 di AS itu tiba-tiba collaps dan dinyatakan bangkrut oleh otoritas keuangan AS.

Perkembangan pesat SVB dipacu booming startup. Nyaris separo deposannya bahkan diklaim berasal dari perusahaan rintisan yang berkembang pesat di AS pada 2021. Namun, kejatuhan SVB juga sangat cepat, karena terjadi hanya dalam waktu 48 jam.

Dengan total aset mencapai US$209 miliar pada akhir 2022 berdasarkan data Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) AS, SVB menjadi tragedi terburuk dan terbesar penutupan bank AS oleh otoritas setempat sejak keruntuhan Washington Mutual pada 2008.

Meski memastikan tidak akan ada bailout, nasabah akan mendapatkan dananya kembali paling lambat Senin pagi (13 Maret 2023), dengan batas nilai US$250.000. Sebab, hampir setiap bank di AS saat ini diasuransikan oleh FDIC, termasuk SVB.

Nasabah dengan nilai deposit jumlah lebih dari dijanjikan bisa mengakses uangnya pada minggu depan. (Bho)

Editor : Redaksi