Resmikan Badan Riset dan Inovasi Daerah Jatim, Khofifah Pesankan Penguatan Riset Di Sektor Pangan

Reporter : -
Resmikan Badan Riset dan Inovasi Daerah Jatim, Khofifah Pesankan Penguatan Riset Di Sektor Pangan
Gubernur Khofifah didampingi oleh Sekretaris Daerah Prov. Jatim Adhy Karyono dan Kepala BRIDA Jatim Andriyanto di Gedung BRIDA Jatim, Surabaya, Senin (18/12) malam.

Surabaya, JatimUPdate.id,- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara resmi melaunching Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Prov. Jatim yang sebelumnya bernama Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Prov. Jatim.

BRIDA Jatim juga diharapkan bisa memberikan penguatan penelitian di sektor pangan. Mengingat, Jatim sebagai provinsi dengan produksi padi tertinggi yang juga Lumbung Pangan nasional. Selain itu, di sisi peternakan keberadaan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Malang sukses menjadi rujukan nasional  dan internasional yang harus dipertimbangkan.

Baca Juga: Guyon Maton Parikeno Wayah Sore

"BRIDA memiliki tugas untuk meresearch apa yang dibutuhkan dan berdampak pada tingkat kemanfaatan yang bisa dirasakan masyarakat luas. Tidak hanya bagi masyarakat Jatim tapi juga bagi nasional secara umum," pesannya.

Lebih jauh disampaikan Khofifah, walaupun Jatim tercatat masih aman dalam stok pangan, masih terdapat PR yang harus diselesaikan. Yakni penguatan hasil produksi dan kualitas padi Jawa Timur yang diharapkan bisa terus ditingkatkan.

"Pangan adalah problem dunia, saya harap tidak  menjadi problem di Indonesia. Inilah kenapa saya harap sektor pangan bisa dilakukan penguatan," pungkasnya.

Launching tersebut ditandai dengan penekanan sirine dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Khofifah didampingi oleh Sekretaris Daerah Prov. Jatim Adhy Karyono dan Kepala BRIDA Jatim Andriyanto di Gedung BRIDA Jatim, Surabaya, Senin (18/12) malam.

Atas transformasi tersebut, Gubernur Khofifah menaruh harapan besar BRIDA Jatim bisa menjadi pusat sinkronasi berbagai data inovasi yang ada di Jawa Timur. Utamanya sinkronasi dengan seluruh OPD Pemprov Jatim.

"Seluruh tim dari BRIDA diharapkan bisa memberikan referensi yang produktif kepada OPD yang lain. Kebutuhan akan Quick Research saat ini sangat penting. Karena tidak ada policy yang kita ambil secara imajiner, semua harus based on data ," ungkap Khofifah.

Baca Juga: Ibu Bumi

Oleh karena itu, ia kembali mengingatkan seluruh Kepala OPD Pemprov Jatim yang hadir agar menyampaikan kepada tim masing masing agar  bersifat lebih terbuka terhadap data institusi, utamanya dalam menyinkronkan data satu sama lain. Ini penting, untuk kemudahan dalam mengambil keputusan ataupun kebijakan.

" We have to open mind ," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Riset Dan Inovasi Daerah Prov. Jatim Andriyanto menyebutkan bahwa BRIDA Jatim merupakan transformasi dari Balitbang Jatim yang bertujuan membantu Gubernur dan Wakil Gubernur untuk membuat inovasi bermanfaat bagi masyarakat.

"Badan ini memembantu Gubernur dan Wagub Jatim untuk membuat inovasi yang kontribusinya bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur. Meskipun baru satu tahun bertransformasi telah membuat beberapa inovasi yang terbukti membantu dan meringankan pekerjaan masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Ujian Skripsi

Di antaranya, Om-Kris Garang atau Omah Kristalisasi Garam Sepanjang Tahun sehingga masyarakat dapat memanen garam sepanjang tahun. Lalu budidaya Ulat Sutra berbasis eduwisata, solusi pembasmi rumput ramah lingkungan sehingga limbahnya menjadi pupuk, serta pemanfaatan tenaga matahari sebagai pengusir hama untuk budidaya bawang merah.

Andriyanto menekankan bahwa BRIDA Jatim akan terus berkomitmen untuk berinovasi melalui berbagai kegiatan riset bersama Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta baik nasional maupun internasional.

"Kegiatan riset di Brida meripakan kolaborasi dengan PTN Negeri dan Swasta untuk memperkaya hasil riset. Komitmen ini akan kita jaga selalu untuk mensejahterakan Jawa Timur," terangnya. (NT)

Editor : Nasirudin