Fenomena Misteri: Hujan Satu Titik di Pohon Petai

Mojokerto, JatimUPdate.id,- Sebuah misteri mengejutkan muncul di desa Ngembat, Kabupaten Mojokerto, pada pagi yang cerah tanggal 4 April 2024. Di dusun Blantreng, tepatnya di kebun belakang rumah Pak Rusmiadi, seorang petani kopi, terjadi suatu kejadian yang begitu aneh dan membingungkan.

Pagi itu, seperti biasa, langit terlihat cerah dan tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Namun, ketika Pak Rusmiadi hendak berkebun di kebun belakang rumahnya, dia terhenti oleh sesuatu yang membuatnya merasa aneh. Di sebelah pohon petai yang berada di kebunnya, terjadi hujan gerimis, sementara di sekitarnya tidak ada tanda-tanda hujan sama sekali.

"Pas saya mau ke kebun belakang rumah, saya merasa aneh. Tidak ada awan mendung, tidak ada hujan, tapi terasa gerimis. Saya berhenti dan melihat sekeliling, tidak ada gerimis. Kemudian saya melihat ke atas, ternyata ada pohon petai yang mengeluarkan air seperti gerimis," jelas Pak Rusmiadi.

Kejadian ini begitu mengherankan bagi Pak Rusmiadi. Dia mendekati pohon petai tersebut dan merekam fenomena aneh itu. "Saya penasaran, saya mendekati untuk memastikan di pohon petai tadi. Ya Allah, kok bisa hujan terjadi hanya pada satu pohon petai ini saja. Kemudian saya merekam ini," tambahnya.

Pak Rusmiadi yang berusia 52 tahun mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya dia mengalami fenomena seperti ini. Hujan gerimis hanya terjadi di satu titik, yaitu di pohon petai di kebun belakang rumahnya, dan fenomena ini berlangsung dari pagi hingga sore hari sebelum reda.

Menariknya, kejadian ini terjadi di tengah-tengah masa-masa penuh gejolak pasca pemilihan umum yang baru saja berlangsung. Banyak kejadian bencana alam yang terjadi belakangan ini, membuat masyarakat semakin bertanya-tanya akan arti dari fenomena aneh ini. Apakah ini hanya kebetulan ataukah merupakan pertanda alam yang lebih besar?

Namun, cerita dari desa Ngembat sendiri memiliki sejarah yang kaya akan legenda dan mitos. Konon, pada zaman dahulu kala, desa ini dipercaya sebagai tempat tinggal seorang putri cantik bernama Dewi Keputihan. Sayangnya, kecantikan Dewi Keputihan menarik perhatian seorang lurah jahat dari dusun Bacem, yang sekarang menjadi Desa Bening. Sang lurah menculik Dewi Keputihan, dan sejak saat itu, desa Ngembat terus dipenuhi dengan aura misteri dan keanehan.

Pak Rusmiadi sendiri hanya bisa mengeluhkan, "Fenomena apa ini, Tuhan?" Dia mengaku bahwa ini adalah misteri yang sulit untuk dijelaskan, dan kita semua hanya bisa menyimpulkan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak-Nya.

Meskipun demikian, fenomena misterius ini tetap menjadi pertanyaan bagi warga sekitar. Apakah ini hanya sekadar kebetulan ataukah ada pesan tersembunyi yang ingin disampaikan oleh alam? Hanya waktu yang akan menjawabnya.(MS)

Pak Rusmiadi berserta istri