Dana Capai Rp 8,06 T, Mendes Minta Peran Aktif Perangkat Desa Jaga Ketahanan Pangan
Jatimupdate.id - Pemanfaatan Dana Desa yang diperuntukkan bagi ketahanan pangan mencapai Rp8,06 triliun atau 59,3 persen dari pagu.
Begitu ungkap Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim, dalam konferensi pers "Dana Desa Tangani Inflasi dan Krisis Pangan" secara daring di Jakarta, kemarin.
Ia menegaskan, pada 2022 dana desa tersebut 20 persen digunakan untuk ketahanan pangan, itu ada Rp13,6 triliun. Kegiatan ketahanan pangan di desa, sambung dia, dapat berupa infrastruktur di lokasi ketahanan pangan, bantuan sosial dan pemberdayaan, kemudian penambahan modal usaha BUMDes unit usaha ketahanan pangan, bagi kelompok tani.
"Tersisa Rp5 triliun yang belum termanfaatkan untuk ketahanan pangan, itu batas minimalnya," ujar Mendes PDTT.
Ia menjabarkan, saat ini terdapat 16.155 BUMDes yang memiliki unit usaha pangan dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 100.911 pekerja.
Sehinnga diharapkan, perangkat desa berperan aktif memanfaatkan dana desa untuk menjaga ketahanan pangan di level desa.
Apalagi pihaknya telah mengeluarkan Kepmendesa 82/2022 tentang Pedoman Ketahanan Pangan Di Desa.
"Agar dapat meningkatkan keterjangkauan pangan bagi warga masyarakat desa." jelasnya.
Selanjutnya, urai Halim meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, higienis, bermutu, tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, serta berbasis pada potensi sumber daya lokal.
"Saya pikir masih sangat longgar waktunya dan masih dimungkinkan pemanfaatan dana desa melebihi pagu yang ada. Lumbung pangan desa ini menjadi perhatian kita untuk antisipasi berbagai kemungkinan, termasuk antisipasi perubahan iklim ekstrem. Namanya juga hukum alam maka kita harus mengantisipasi sejak dini." bebernya.
Baca Juga: Buka Musrenbang Kecamatan, Bupati Blitar: Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat
Editor : Ibrahim
