Upaya Diplomasi Internasional Taliban Hingga ke Indonesia

Reporter : -
Upaya Diplomasi Internasional  Taliban Hingga ke Indonesia
JK bertemu Mullah Abdul Ghani Baradar pada 2019 (Istimewa)

Jatimupdate.id, Surabaya - Usai meneken kesepakatan damai dengan Amerika serikat (AS) pada 20 Februari 2020, agenda Taliban berikutnya  adalah menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya Taliban untuk mendapat pengakuan internasional.

"Kesepakatan damai dengan Amerika adalah sebuah peristiwa bersejarah. Diplomat dari berbagai negara telah menemui Mullah Abdul Ghani Baradar (Kepala Politik Taliban) untuk menyampaikan komitmen mereka membantu rekonstruksi dan pengembangan Taliban ke depannya," ujar juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters pada1 Maret 2020.

Baca Juga: Dekan Fikom Unitomo Belajar Digitalisasi ke Amerika Serikat

Mujahid mengklaim sudah ada beberapa perwakilan negara yang menemui Baradar usai kesepakatan damai Amerika - Taliban ditandatangani di Qatar, Doha. Beberapa di antaranya adalah Turki, Uzbekistan, Norwegia, Rusia, dan masih banyak lagi.

Upaya diplomasi internasional yang dilakukan Taliban sudah dilakukan sebelum perjanjian kesepakatan damai dengan AS. Upaya ini sebagai langkah-langkah baru untuk mewujudkan perdamaian di Afghanistan.

Baradar sebagai tokoh utama dari upaya-upaya diplomasi dengan keliling dunia. Pria yang tinggal di Qatar ini ternyata pernah berkunjung ke Indonesia pada Juli 2019 yang bertemu langsung dengan Ketua Umum NU KH Said Aqil Siroj. Selain itu rombongan Taliban yang berjumlah 8 orang tersebut juga menemui MUI yang diterima Waketum MUI Yunahar Ilyas dan Zainut Tauhid Saadi, serta Wasekjen Zaitun Rasmin.



"Sebetulnya kedatangan rombongan [Taliban] itu ada kerja sama dengan kantor Wapres RI, Pak Jusuf Kalla. Mereka delapan orang ini di bawah pimpinan Abdul Ghani Barabar berkunjung ke MUI untuk silaturahim karena sesama ulama," ujar Muhyiddin Junaidi, Ketua Hubungan Internasional MUI pada waktu itu.

Dari rombongan Abdul Ghani, kata Muhyiddin, didapatkan informasi bahwa Afghanistan hendak bekerja sama dengan Indonesia. Mereka, katanya, memilih Indonesia karena sejumlah faktor dari mulai hubungan diplomasi di dunia internasional, serta penerapan demokrasi yang tak bertentangan dengan Islam. "Mereka menilai Indonesia berhasil sebagai negara muslim terbesar dalam menerapkan nilai nilai demokrasi modern," kata Muhyiddin tulis CNN Indonesia (30/07/2019).

 

Tidak hanya bertemu NU dan MUI baradari ternyata juga diterima oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pelaksana tugas juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, memaparkan delegasi yang dipimpin Wakil Pimpinan Taliban Abdul Ghani Baradar sempat diterima Jusuf Kalla (JK).

"Mereka (delegasi Taliban) diterima secara informal oleh pak Wapres pada Sabtu lalu," ucap Teuku melalui pesan singkat kepada CNN Indonesia.com (29/7/2019).

 

Baca Juga: Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs Argentina Mulai Hari ini

Tidak hanya sekali, saat berkunjung ke Qatar pada Januari 2021, Yusuf Kalla Kembali bertemu dengan Baradar. Sekarang Taliban mulai berkuasa di Afghanistan seiring kembalinya tantara AS dan telah menguasai Kabul.

 

“Mereka (Taliban) juga sudah menyampaikan tidak akan mengusik kantor-kantor kedutaan besar negara asing di Afghanistan, apalagi Kedubes RI," ujar Kalla dalam keterangan tertulis, Senin (16/8/2021).

JK mengatatakan keyakinannya bahwa tidak akan ada lagi pertumpahan darah dan perang saudara karena Kabul sudah jatuh ke tangan Taliban. "Mereka akan berupaya menyelesaikan secara damai konflik di Afghanistan yang sudah berjalan hampir 30 tahun," kata JK.

 

JK berharap Afghanistan tetap membangun kerja sama dengan pihak asing. JK menambahkan Indonesia punya peran penting dalam perdamaian di Afghanistan. (*)

Baca Juga: Pegawai Pemkot Surabaya Diwajibkan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Sebelum Bekerja

 





 

Editor : Redaksi