Komisi C Minta Beroperasi di Titik Gemuk

Feeder Segera Beroperasi, Sekali Jalan Tarifnya Tak Bikin Kantong Bolong

Reporter : -
Feeder Segera Beroperasi, Sekali Jalan Tarifnya Tak Bikin Kantong Bolong
Dishub saat hearing di Komisi C DPRD Surabaya

Jatimupdate.id - Tundjung Iswandaru, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya mengatakan, sebanyak 52 Feeder akan dioperasikan dalam waktu dekat ini.

Feeder tersebut, bakal beroperasi di perkampungan, dengan menyiapkan 5 rute. Di antaranya menggantikan rute Lyn. Sebagian pula ada rute baru.

Rute ini, untuk mengcover kebutuhan seluruh rute di Kota Surabaya. "Namun, Idealnya 17 koridor." beber Tùndjung di DPRD Surabaya.

Dengan Feeder, papar Tundjung nantinya juga menghidupkan kembali, jalur yang sudah mati. Namun, masih akan dilihat kebutuhan masyarakat.

Untuk tarif Feeder, imbuh Tundjung, sama dengan Suroboyo Bus, yakni Rp 5.000 sekali jalan, di 5 rute yang meliputi sebagian Surabaya Barat, Pusat dan Timur.

Sedangkan pembayarannya, bisa melalu e-money, dan akan realisasin pada Februari ini."Jadi jenis Feeder ini, grand max (mobil kecil)." demikian bebernya.

Ashri Yuanita Haqie, Anggota Komisi C DPRD Surabaya meminta, Feeder dioperasikan pula, di titik gemuk (perkampungan padat penduduk) yang strategis.

Dengan sebanyak 500 halte yang ada, ia meyakini pengopersian Feeder bisa menjangkau titik gemuk tersebut.

Di samping itu, dia juga meminta agar Feeder bekerjasama dengan sekolah dan dinas pendidikan, untuk mengangkut siswa, yang biasanya di akomodir oleh sekolah. Utamanya yang duduk di bangku SD dan SMP.

"Ini untuk antsipasi kekosongan penumpang, agar tidak rugi." ujar Legislator PDIP ini.

Sebab menurut Ashri, angkutan Feeder sangat membantu, apalagi tarifnya tidak bakal bikin kantong bolong, cuma Rp.5.000 sekali jalan. "Lebih murah serta efisien." tambahnya.

Maka, ia menekankan Feeder hendaknya  ada penambahan jalur, agar bisa menyasar titik gemuk penduduk, sekaligus melakukan kerjasama dengan dinas pendidikan.

Agar, sambung Ashri tidak menyulitkan orang tua, antar jemput anaknya. "Saya kira dalam keluarga, pasti ada yang punya kendaraan satu," demikian ujar Ashri. (roy)

Baca Juga: Komisi C: Pembangunan RS Surabaya Timur Harus Tahan Gempa

Editor : Ibrahim