Ngramesi Kahanan

Masuk rumah pukul 11 malam. Tadi keluar rumah pukul 3 pagi. Apa sih yang dicari?

Ketawa sendiri, menertawai diri sendiri!

Dan hal teramat penting di dunia ini adalah kompetensi untuk dengan sadar bisa menertawai diri sendiri.

Sayang kenapa hal yang teramat penting seperti ini justeru tidak diajarkan di dalam bangku sekolah. Karena saking takutnya melakukan kesalahan.

Terlalu jauh keluar rumah. Dan terlalu lama ada di perjalanan. Menjemput takdir, nasib yang sedang di jalani.

Pendidikan didapat tidak harus di dalam bangku sekolah formal. Di luar sekolah dalam barisan anak manusia menunggu berkat di akhir malam bulan Ramadhan.

Mereka berpengharapan bertemu sanak famili, saudara, kerabat tercinta. Sementara tidak dapat dilakukan demi memantaskan diri ikrarnya! Untuk apa? Untuk mengetahui rahasia semesta di genapkan!

Terlalu lama di dalam sekolah, membuat otak kadang bebal. Terlalu menduga semua serba logis, sedangkan fakta kejadian kerap sebaliknya.

Tabirnya pun tipis.

Sekarang sedang duduk di kursi goyang, tubuh bergoyang ke depan dan ke belakang perlahan. Sambil menyimpulkan kejadian seharian ini tadi.

Itulah kasunyatan!

Sayang. Penyelarasan ruang dalam diri dengan ruang di luar diri. Bukan pakem yang diajarkan dalam pendidikan formal. Itu justeru di dapatkan dalam jalan kedua kaki saat terkena kerikil dan terantuk batu!

Bertanyalah. Dan jawaban ada dalam diri sendiri. Bukan dalam diri orang lain.

Sekali lagi, ini tak kan mampu untuk dibaca diamati dan dimaknai dalam bangku sekolah formal. Ini di luar semua itu!

Dan malam pun sebentar lagi berganti hari. Dan manusia kembali sibuk, mengejar, entah apa yang dicari?

Gelar kah? Pangkat kah? Harta kah? Atau wanita kah?

Sepertinya semuanya sudah!

Dan sepertinya sudah pula, jemari itu mengeluarkan sampah-sampah yang berada di dalam pikiran. Atas aktivitas jasmani dan rohani yang berpendar bersama seharian ini tadi.

Dan saatnya raga itu diberikan haknya untuk istirahat bobok malam dahulu.

Sekian..

AAS, 18 April 2023
Ruang Inspirasi Rumah Surabaya