Kebakaran Hutan Landa Gunung Semeru dan Gunung Arjuno, Gubernur Ajak Sholat Istisqo
Lumajang, JatimUPdate.id,- Gubernur Khofifah mengajak masyarakat untuk menyelenggaran Sholat Istisqo. Kebakaran melanda kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( TNBTS) Lumajang, Jawa Timur pada Rabu (30/8). Kobaran api diperkirakan telah menghanguskan kawasan seluas dua hektar lebih. Untuk mencegah agar tidak semakin meluas, petugas gabungan berupaya memadamkan secara manual.
Sesuai pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bahkan, dalam Agustus ini telah terjadi dua kali kebakaran
Baca Juga: Pemilu Yang Kondusif Menjadi Modal Penting Bagi Percepatan Pembangunan di Jatim.
Sejumlah titik kebakaran hujan di wilayah TNBTS sebelumnya terjadi di kawasan Ungup-Ungup, Cemoro Kandang, dan Oro-Oro Ombo, Sabtu (19/8) lalu. Kemudian, kemarin (30/8), karhutla kembali terjadi, tepatnya di Blok Bantengan, Desa Ranupani, Kecamatan Senduro.
Diketahui karhutla tidak menimbulkan dampak langsung hingga memakan korban. Sebab, pendakian Gunung Semeru telah dilakukan penutupan sejak Gunung Semeru berada pada status siaga (level III) pascaerupsi pada Desember 2021. Sehingga, kebakaran tidak sampai menimbulkan dampak langsung dan memakan korban.
Kebakaran di wilayah lereng Gunung Semeru itu diinformasikan terjadi sejak selasa (30/8). Petugas gabungan dari TNBTS, TNI, Polri, dan BPBD Lumajang masih melakukan upaya pemadaman.
Gubernur Khofiah memantau kebakaran hutan dari helikopter sabtu (2/9/2023)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Gunung Arjuno dengan menggunakan teknik water bombing pada Sabtu (2/9) sore.
Secara langsung, Gubernur Khofifah melakukan pemantauan udara kondisi terkini karhutla di Gunung Arjuno yang masuk dalam kawasan Tahura R Soeryo tersebut. Tampak bahwa beberapa kawasan memang masih terdapat titik kobaran api khususnya di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari dan bahkan merembet ke arah Kabupaten Pasuruan.
Untuk itu, Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan BNPB untuk melakukan pemadaman dengan menggunakan teknis water bombing. Ini karena api yang merembet ke wilayah Kab. Pasuruan tersebut hingga sore hari ini tercatat telah meluas hingga 1.200 ha dan terpantau belum bisa dipadamkan seutuhnya.
"Jadi selama perjalanan kunker kemarin saya terus koordinasi di grup Jatim Tangguh terkait kondisi karhutla di Arjuno ini. Kami telah berkoordinasi dengan BNPB untuk meminta bantuan helikopter. Alhamdulillah hari ini bantuan Helikopter dari BNPB sudah mulai beroperasi," terang Gubernur Khofifah.
"Mereka sudah melakukan observasi sejak tanggal 31 Agustus 2023 di titik-titik api yang muncul terutama di titik yang sulit untuk dilakukan pemadaman secara manual. Setelah observasi pandangan mata dan pemetaan itu, maka hari ini sudah langsung mulai melakukan water bombing sebanyak 13 rit dengan sekali melepas air sebanyak 800 liter," lanjutnya.
Penyiraman udara ini sendiri telah dilakukan di area kawasan Tahura termasuk Desa Cendono Kabupaten Pasuruan dan Desa Toyomarto Kab. Malang yang mencakup tiga hot spot di wilayah Singosari Kab. Malang dan Desa Tambaksari Kec. Purwodadi Pasuruan.
Selain pemadaman melalui udara, pemadaman secara manual juga masih terus dilakukan. Tercatat 350 orang personil gabungan dari personil Tahura R Soerjo yang bekerja sama dengan masyarakat Peduli Api (MPA), relawan, masyarakat sekitar kawasan hutan dan didukung oleh BPBD Prov Jatim, BPBD Kab. Pasuruan, BPBD Kab. Malang, TNI dan Polri telah dikerahkan.
Baca Juga: Manfaat Bangun Pagi!
Lebih lanjut dikatakan Khofifah bahwa kondisi karhutla ini memang cukup genting dan patut disikapi dengan sigap. Terutama karena cuaca yang memang tengah dilanda elnino yang bahkan menyebabkan dalam 10 hari belakangan tidak turun hujan di area hutan Gunung Arjuno. Sehingga menyebabkan kondisi karhutla semakin parah.
"Dan kalau kita melihat tadi titik apinya masih cukup panjang. Saya potret tadi titik apinya, kalau tidak ketemu batu atau batas yang disiapkan maka api itu akan terus menjalar dan meluas area yang terbakar," tegasnya.
Tidak hanya faktor alam, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian dan juga laporan yang dihimpun Dinas Kehutanan Jatim, disinyalir penyebab karhutla di lereng Arjuno ini salah satunya adalah perburuan liar.
Pasalnya pelaku yang kini sedang diburu diduga sengaja melakukan pembakaran semak-semak hutan untuk memicu gerakan dari satwa yang diburu dan memudahkan aktivitas pemburuan satwa.
Terkait hal ini, Gubernur Khofifah mengimbau khusus masyarakat untuk menghentikan kegiatan perburuan liar. Sebab tindakan yang tidak bertanggung jawab itu sangat berdampak buruk bagi lingkungan.
"Maka apa yang terkonfirmasi bahwa kemungkinan terjadinya kebakaran hutan ini adalah aktivitas perburuan liar, maka saya mohon segera dihentikan. Tolong dijaga alam kita dan lindungi hutan kita dari perburuan liar," tegas Khofifah.
Baca Juga: Mangayubagyo Hari Pendidikan Nasional
Selain itu, melihat kondisi belum turunnya hujan secara berkepanjangan ini, Gubernur Khofifah secara khusus menyerukan agar masyarakat mulai melakukan Sholat Istisqo' untuk memohon diturunkan hujan. Utamanya, bagi masyarakat yang berada di sekitar kawasan Gunung Arjuno dan daerah yang mengalami kekeringan.
"Dengan kondisi ini kami melihat bahwa sudah saatnya kita melakukan Sholat Istisqo' untuk meminta hujan. Apalagi di kawasan hutan ini sudah 10 hari tidak hujan," tutur Khofifah.
Ditambahkan, Sholat Istisqo' ini bisa dilakukan masyarakat berbasis lapangan atau halaman masjid yang terbuka. Ia menegaskan, bahwa ini juga merupakan upaya untuk memadamkan karhutla.
"Selain upaya fisik, mari kita memulai Sholat Istisqo'. Mudahan-mudahan Allah segera menurunkan hujan yang barokah. Yang bisa memadamkan karhutla dan memberikan sumber air kehidupan bagi masyarakat Jatim," harapnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah kembali berterima kasih kepada tim BNPB yang sudah mengirimkan bantuan tim dan helikopter untuk bisa melakukan water bombing. Juga terima kasih atas ikhtiar dari seluruh pihak, utamanya masyarakat sekitar hutan yang turut membantu dalam pembuatan titik-titik pembatas api.
"Kami berharap bisa dapat bantuan tambahan water bombing lagi supaya lebih cepat proses untuk bisa melakukan pembasahan yang mana bisa mempercepat upaya pemadaman Karhutla di Gunung Arjuno ini," pungkasnya. (yah)
Editor : Yuris P Hidayat