Tekan Isu Hoax, Pemkot Semarang Luncurkan Jaga Fakta
Semarang, JatimUPdate.id - Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Komunikasi dan Informasi meluncurkan platform website untuk mengantisipasi dan mengcounter isu hoax yang berkembang luas di era perkembangan informasi digital saat ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Semarang, Sunarto, saat ditemui awak media di Hotel Chanti Semarang, mengatakan, pemerintah Kota Semarang telah mengeluarkan inovasi baru yang bernama Jaga Fakta.
“Inovasi ini diluncurkan pada Jum’at, 16 Agustus lalu dan Jaga Fakta ini hadir dalam rangka untuk menjawab keresahan masyarakat,”ujar Sunarto di Semarang, Jum’at (23/8).
Sunarto menjelaskan, peredaran informasi saat ini sangat berbeda dengan masa lalu. Saat ini, peredaran informasi berjalan begitu cepat. Dulu, katanya, informasi masih harus melewati proses sosialisasi terlebih dahulu. Penggunaan media sosial oleh masyarakat guna mencari informasi mendorong pemkot untuk juga menggunakan medsos sebagai media penyebaran informasi, baik itu berupa program dan agenda kerja pemerintah.
“Penggunaan media sosial sebagai alat menyebarkan informasi selain membawa kemanfaatan yang baik juga membawa efek negatif. Salah satunya adalah Hoax,”katanya.
Menurutnya, tidak semua isu hoax yang ada di kota Semarang diangkat menjadi isu nasional. Ada hoax-hoax yang sifatnya regional dan itu tidak muncul dimonetnya Kementerian.
“Walaupun Regional, isu hoax ini kan tetap harus diantisipasi,”ucapnya.
Menjawab pertanyaan Jatim Update, terkait penyebaran hoax di masa-masa perhelatan Pilkada 2024, Sunarto menyatakan, penyebaran informasi terkait kepemiluan akan menggunakan media-media informasi melalui baliho-baliho dan video tron yang akan diisi dengan informasi terkait dengan penyelenggaraan pemilu.
“Terkait dengan itu, Diskominfo tidak bisa sendiri. Terkait dengan Upaya kita untuk pelaksanaan atau tugas kepemiluan tentu haruslah hal yang berkaitan dengan Diskominfo, yakni bagian publikasi. Upaya kami ialah memanfaatkan media-media informasi seperti baliho dan video trone untuk penyebaran informasi terkait dengan proses dan tahapan Pilkada,”terangnya.
Sunarto juga menjelaskan jumlah personel yang menjaga website Jaga Fakta ini. Katanya, Jaga Fakta ini dijaga oleh 6 personel dan baru ada sekitar 3 pengguna yang melaporkan isu hoax yang beredar di kota Semarang. Salah satunya terkait dengan hoax soal lowongan pekerjaan.
“Isu hoax yang menyebabkan keresahan masyarakat di kota Semarang, terutama berkaitan isu soal lowongan pekerjaan,”katanya.
Para pencari kerja yang termakan isu hoax ini bahkan sampai melakukan persiapan mencari syarat-syarat yang diperlukan dalam informasi hoax lowongan pekerjaan.
“Makanya, kami berharap teman-teman media dapat menjadi mitra kami untuk membangun jejaring bagaimana agar hoax ini bisa ditekan di Kota Semarang,”tutup Sunarto (MSA).
Editor : Redaksi