MPR RI Gelar Seminar Kebangsaan, Bamsoet: Jangan Wariskan Dendam
Jakarta, JatimUPdate.id- Ketua MPR RI ke-16, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyerukan pentingnya rekonsiliasi antar anak bangsa dalam Seminar Kebangsaan HUT ke-60 Fraksi Partai Golkar MPR RI yang digelar di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta, Selasa (24/9/2024). Bamsoet mengingatkan bahwa setiap presiden yang pernah memimpin Indonesia harus dihormati tanpa terkecuali.
Dalam seminar tersebut, Bamsoet menegaskan bahwa setiap Presiden Republik Indonesia, mulai dari Soekarno hingga Jokowi, memiliki peran penting dalam perjalanan bangsa.
Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Perubahan Ke-5 UUD NRI 1945
"Mereka adalah putra dan putri terbaik yang sudah mencurahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk Indonesia. Nama baik mereka adalah nama baik bangsa, karenanya harus kita jaga," ujar Bamsoet.
Ia juga menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto yang akan segera dilantik sebagai presiden selanjutnya juga harus mendapatkan dukungan penuh dan penghargaan yang sama.
“Kita harus menempatkan beliau pada posisi terhormat sebagai pemimpin negara,” tegas Bamsoet.
Acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional ini juga mengangkat tema pentingnya menjaga semangat persatuan di tengah perbedaan politik yang ada. Hadir antara lain, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agung Laksono, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmudji, Ketua Fraksi Golkar MPR RI Idris Laena, dan Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Daulay.
Dalam kesempatan tersebut, Bamsoet menjelaskan bahwa MPR sebagai Rumah Kebangsaan harus mampu menjadi ruang dialog dan rekonsiliasi bagi semua pihak. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghormati setiap presiden yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan Indonesia.
Bamsoet juga menjelaskan langkah MPR yang beberapa hari lalu mengundang keluarga Presiden Soekarno sebagai upaya untuk meluruskan sejarah.
Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik
"Tuduhan terhadap Presiden Soekarno terkait G-30-S/PKI tidak pernah terbukti. Keberadaan TAP MPRS tersebut juga sudah tidak berlaku lagi, sehingga tidak ada lagi alasan untuk mengungkitnya," paparnya.
Ia menambahkan bahwa langkah tersebut mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Menurut Bamsoet, hal ini penting agar generasi penerus tidak lagi diwariskan kebencian atau dendam politik yang tidak produktif.
"Kita harus menyongsong masa depan dengan penuh optimisme, bukan dengan dendam masa lalu," ujarnya.
Selain itu, Bamsoet juga menyoroti berbagai kontribusi dari setiap presiden, seperti Soekarno yang dikenal sebagai Bapak Proklamator, Soeharto sebagai Bapak Pembangunan, dan BJ Habibie sebagai Bapak Teknologi. Menurutnya, setiap presiden memiliki kekurangan dan kelebihan, namun yang perlu diingat adalah dedikasi mereka untuk bangsa.
Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Berikan Kuliah Konvergensi Sistem Nasional dan International Dalam Konteks NKRI
Di akhir acara, Bamsoet mengajak semua pihak untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan.
"Sebagai bangsa yang besar, kita harus mampu merawat keberagaman dan menjaga persatuan. Hanya dengan rekonsiliasi dan persatuan kita bisa mencapai kemajuan yang berkelanjutan," tutup Bamsoet.
Seminar Kebangsaan ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat semangat kebangsaan dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah dinamika politik yang ada.
“Kita harus melangkah maju dengan semangat kebersamaan,” pungkas Bamsoet (*)
Editor : Redaksi