Jenderal Dudung pastikan TNI-AD berperan dan membantu pemerintah daerah dalam penurunan Stunting

Reporter : -
Jenderal Dudung pastikan  TNI-AD berperan dan membantu pemerintah daerah dalam penurunan  Stunting
KSAD lakukan pengukuhan para pejabat di lingkungan Gresik untuk selanjutnya dijadikan bapak dan bunda asuh anak stunting. Gresik (1/9/2022).

Gresik (Jatimupdate.id)-Sampai saat ini Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi stunting di Jatim sebesar 23.5 persen yang artinya dibawah rata rata nasional yang mencapai 24.4 persen. Pemprov Jatim terus berupaya bekerja keras agar penurunan stunting bisa dilakukan secara lebih masif di 38 kab/kota di Jatim.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Dudung Abdurahman mengatakan, bahwa kehadirannya di Gresik Jatim ini untuk melihat realisasi dari implementasi penanganan anak anak stunting sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Baca Juga: Dewan Pers Dorong Pendataan Dan Verifikasi Media

Pada hari ini juga, lanjut KSAD dilakukan pengukuhan para pejabat di lingkungan Gresik untuk selanjutnya dijadikan bapak dan bunda asuh anak stunting.

"Kesemuanya ini adalah harapan kita semua sejalan arahan dari Bapak Presiden agar stunting di Indonesia bisa ditekan dan diturunkan melalui bapak dan bunda asuh ini menjadi 14 persen," tegasnya.

Baca Juga: Serap 30.000 Pekerja, Adhy Karyono: Pembangunan Smelter Tingkatkan Perekonomian Gresik dan Jatim

Jenderal Dudung memastikan bahwa peran TNI-AD akan senantiasa membantu pemerintah daerah dan BKKBN dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia.

"Mudah mudahan anak anak stunting di wilayah Gresik dan Prov. Jatim bisa turun kasusnya," tegasnya.

Baca Juga: Kades dan Camat di Lamongan Diberi Pemahaman oleh Anggota Komisi IX DPR RI Tentang ini

Dalam kesempatan tersebut juga diberikan pemberian makanan tambahan Bagi Balita Stunting dan Ibu Hamil.(yah) 

Editor : Redaksi

Catatan Mas AAS

Ibu Bumi

Sadar bahwa asal muasal raga ini dari tanah. Kembali pun pada suatu ketika juga ke sana. Demikian para tetua dahulu mengajarkan, dan para anak-anak duduk