Kuatkan Sinergi Perluasan Layanan Pap Smear buat Wanita Indonesia

Reporter : -
Kuatkan Sinergi Perluasan  Layanan Pap Smear buat Wanita Indonesia
Gubernur Khofifah pada pengukuhkan pengurus YKI cabang koordinator Jatim masa bakti tahun 2022-2027 di Gedung Negara Grahadi, Selasa (30/8) malam.

Surabaya (Jatimupdate.id)- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pengurus Yayasan Kanker Indonesia (YKI) khususnya cabang koordinator Jawa Timur untuk memaksimalkan upaya promotif dan preventif deteksi dini serta supportif - paliatif . Menurutnya hal tersebut akan berdampak signifikan pada peningkatan angka kesembuhan bagi penderita kanker terlebih kanker servik dan kanker payudara, pernyataan tersebut di sampaikan Gubernur Khofifah pada pengukuhkan pengurus YKI cabang koordinator Jatim masa bakti tahun 2022-2027 di Gedung Negara Grahadi, Selasa (30/8) malam.

Pengukuhan tersebut dilakukan secara simbolis kepada 9 orang pengurus serta ditandai dengan penyematan pin oleh Gubernur Jawa Timur dan diikuti oleh 41 orang pengurus lainnya.

Baca Juga: Sadari dan Sadanis Mampu Sembuhkan Kanker

Gubernur Khofifah menjelaskan upaya promotif dan preventif deteksi dini dapat dengan menambah titik-titik pap smear dan mammografi. Caranya, lanjut Khofifah, dengan melibatkan banyak pihak. Termasuk sinergitas dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dan organisasi - organisasi masyarakat yang memiliki rumah sakit dan klinik di berbagai daerah.

"Pap smear bisa makin diluaskan, di titik mana potensi kemungkinan terjadinya servik sesuai dengan data yang ada di Dinkes, kita bisa bangun sinergitas lebih kuat lagi untuk bisa memperbanyak pap smear," jelasnya.

"Saya rasa kalau dua hal ini yang menjadi PR kita, dua hal ini bisa kita masifkan, Insya Allah hasilnya juga signifikan sebagaimana yang selama ini sudah dilaksanajan YKI Jatim periode sebelumnya," imbuhnya.

Orang nomor satu di Jatim ini menilai perlu melibatkan beberapa ormas yang memiliki rumah sakit atau klinik dengan tujuan agar bisa melakukan berbagai program akseleratif. Berbagai upaya bisa dilakukan untuk memberikan kontribusi secara lebih signifikan terhadap penurunan kanker khususnya serviks dan kanker payudara.

"Jadi bisa dalam waktu singkat MoU dengan berbagai ormas yang memiliki rumah sakit dan klinik,"ucapnya.

Mantan Menteri Sosial RI ini juga menyampaikan bahwa tidak dapat dipungkiri letak Indonesia di daerah tropis juga memberikan pengaruh terhadap pola hidup bersih harus selalu dijalankan.

"Artinya PHBS pola hidup bersih dan sehat juga harus berseiring, oleh karena itu pendekatan memang harus secara komprehensif," tuturnya.

Selain itu, Gubernur Khofifah juga menuturkan bahwa program - program paliatif juga bisa dilakukan secara komprehensif dan di banyak titik sebagai bentuk support kepada mereka.

"yang bisa kita lakukan sesungguhnya cukup banyak, energi kita memungkinkan untuk bisa menyiapkan program-program paliatif," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum YKI Pusat Prof. Dr.dr Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan Indonesia memiliki tugas untuk menurunkan angka kanker sampai 30% di 2030. Sementara di Indonesia, 70% pasien kanker datang sudah pada stadium 3 dan 4. Oleh karenanya ia menyebut bahwa promotif deteksi dini pada hakekatnya merupakan tugas utama bersama.

"Deteksi dini itu menjadi prioritas menjadi tugas dari kementerian kesehatan dan masyarakat, selama ini kita lebih banyak pada hal - hal yang kuratif," kata Prof. Aru.

Senada dengan pesan Ketua YKI pusat, Ketua YKI Jawa Timur Dr. dr. Joni Wahyuhadi, SpBS (K) melaporkan bahwa banyak sekali penderita kanker yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium akhir. Sehingga upaya untuk memaksimalkan kesembuhan menjadi lebih kecil. Oleh sebab itu ia bertekad akan banyak melakukan upaya preventif dengan cara sosialisasi deteksi dini yang lebih masif Dnegan melibatkan media massa ataupun sosialisasi oleh organisasi-organisasi masyarakat.

"Salah satu target Kami nanti bagaimana kanker payudara ini bisa terdeteksi lebih dini jumlah angka kesembuhannya menjadi lebih banyak," Kata Joni Wahyuhadi.(yah)

 

Editor : Redaksi