Di depan DPRD Jatim, GMNI Surabaya: Mobil Pribadi Tak Boleh Dapat BBM Bersubsidi

Reporter : -
Di depan DPRD Jatim, GMNI Surabaya: Mobil Pribadi Tak Boleh Dapat BBM Bersubsidi
Massa GMNI saat menyampaikan penolakan terhadap kenaikan harga BBM

Jatimupdate.id - Ratusan massa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya lakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Gedung DPRD Jawa Timur (Jatim) Jalan Inderapura, Senin (12/9).

Massa GMNI Surabaya protes adanya kenaikan harga BBM bersubsidi. Mereka mendesak pemerintah membatalkan kebijakan tersebut. "Kami datang kesini mewakili suara rakyat, untuk menegaskan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi," ujar Ketua GMNI Surabaya Refi Achmad Zuhair dalam orasinya.

Refi menilai, kenaikan harga BBM bersubsidi membebani rakyat kecil. Menurutnya, jika dalih dari kenaikan BBM bersubsidi adalah tidak amannya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), maka pemerintah tidak perlu membebankan ke rakyat kecil.

"Indonesia perekonomiannya sedang berangsur pulih. Pemerintah tak seharusnya membebankan APBN ke rakyat kecil," katanya.

Refi mengatakan, permasalahan tersebut bisa diatasi dengan subsidi BBM yang tepat sasaran. Menurutnya, sejauh ini BBM subsidi dinikmati oleh masyarakat yang terkategori mampu.

Karena itu, pihaknya meminta agar pemerintah menetapkan kategori siapa yang berhak dan tidak berhak menerima BBM bersubsidi. Dia mengatakan mobil pribadi tidak layak menerima BBM bersubsidi.

"Mobil pribadi sejauh ini dibolehkan menerima BBM bersubsidi. Sangat kacau, ini yang tidak tepat sasaran. Maka kami meminta agar mobil pribadi dilarang menerima BBM bersubsidi," tegasnya.

Massa bergerak dari depan Kebun Binatang Surabaya melewati Jalan Darmo pada pukul 12 untuk menuju ke DPRD Jatim.

Baca Juga: Stok BBM dan LPG Madiun Aman sampai 18 Hari

Dari DPRD Jatim, massa GMNI Surabaya bergerak menuju Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Surabaya.

Baca Juga: Harga Pertalite dan Solar Tetap, Pertamax kembali Turun

Editor : Ibrahim