Laksamana Malahayati, Angkatan Laut Wanita Tersohor Nusantara, Namanya Bikin Keder Musuh

Reporter : -
Laksamana Malahayati, Angkatan Laut Wanita Tersohor Nusantara, Namanya Bikin Keder Musuh
Laksamana Malahayati

Jatimupdate.id - Ratu Inggris Elizabeth pernah mengirim pesan kepada laksamana angkutan laut wanita Indonesia. Pesan dituangkan dalam semangkuk emas dilapisi sutra terbaik.

Pesan dibawa Sir James Lancaster, yang notabenenya seorang Yahudi. Si Yahudi itu, meletakkan mangkuk di atas sofa berbulu merah tua, yang ditaruh di pelana di atas punggung gajah terbesar dari enam gajah.

Ternyata, maksud pesan itu, Elizabeth meminta izin agar kapal mereka bisa melewati pulau Aceh.

Lalu siapakah laksamana angkatan laut wanita tersebut, Yakni Laksamana Malahayati, dia disebut laksamana muslimah pertama di dunia dan Indonesia?

Laksamana Malahayati, ia dikenal sebagai narkoda petarung di laut. Bersama armadanya pernah terlibat langsungĀ  perang melawan Portugis, Inggris dan China.

Bahkan tanpa ampun, mereka memaksa pasukan musuh bertekuk lutut di hadapan pasukannya.

Kehebatan Laksamana Malahayati tidak beehenti disitu saja. Pada 21 Juni 1599 M, saat bertempur dengan Belanda, Malahayati dan pasukannya tidak menyusun strategi apapun. Kendati Londo waktu itu, baru saja menaklukkan Banten.

Berhasil menaklukan Banten, Londo merasa jemawa, mereka percaya bertandang ke Aceh, untuk menaklukkan Malahayati beserta hantu lautnya.

Sayangnya, misi Londo pupus, serangan mereka berhasil dihalau, bahkan kepala sang Jenderal dipenggal. Lebih tragis lagi, kekalahan Londo ini, dicatat dalam sejarah Belanda.

Namun, bagi Malahayati dan hantu lautnya, pertempuran itu memiliki kisah yang indah dan menakjubkan.

Adapun cikal bakal dibentuknya armada laut Laksamana Malahayati, bermuara saat suaminya tewas dalam pertempuran laut antara Indonesia dan Portugal di selat Malaka.

Tewas nya suaminya itu, menggugah hati Malahayati membikin pasukan tangguh, yang beranggotakan kaum perempuan. Sekaligus membalas kekalahan terhadap pasukan musuh.

Kemudian, Laksamana Malahayati pada 1596-16-04 memohon kepada Raja Aceh membentuk armada perang, memanggil semua janda yang suaminya tewas dalam pertempuran di Selat Malaka.

Pembentukan armada berjalan mulus, setelah melalui latihan ketat dan keras. Semuanya lulus sebagai perwira angkatan laut. Kemudian, dibentuk 100 armada kapal perang besar, dilengkapi meriam dan senjata modern saat itu.

Proses pembentukan pasukan memakan waktu sekitar 5 tahun, yang dibarengi pembangunan benteng besar dengan menara.

Semua benteng diperkuat dengan persenjataan lengkap, latihan armada secara kontinyu. Untuk meneror musuh di sekitar laut Indonesia.

Baca Juga: Fadhlullah Akan Perjuangkan Penanganan Krung Garot Ke Pusat

Editor : Ibrahim