Program Perlindungan Sosial Lumbung Pangan Jatim dan Operasi Pasar di 5 Bakorwil dan 25 Pasar

Reporter : -
Program Perlindungan Sosial Lumbung Pangan Jatim dan Operasi Pasar  di 5 Bakorwil dan 25 Pasar
Program perlindungan sosial dampak inflasi dan BBM, Pemprov Jatim

Jember (Jatimupdate.id) -Program perlindungan sosial dampak inflasi dan BBM, Pemprov Jatim sendiri menyelenggarakan pasar pangan murah di 20 lokasi . Tidak hanya itu, Pemprov juga akan menggelar Lumbung Pangan Jatim dan Operasi Pasar di 5 Bakorwil dan 25 Pasar Rakyat.

Khofifah berharap pelaksanaan operasi pasar akan bisa memberi akses lebih mudah dan lebih murah untuk bisa memberikan stabilisasi kekuatan daya beli masyarakat. Terutama akibat dampak dari kemungkinan potensi inflasi dan kenaikan BBM.

Baca Juga: Resmikan Pasar Baru Kertosono, Optimis Jadi Penguat Ekonomi Nganjuk

“Memang kita harus membangun sinergi semua pihak baik provinsi, kabupaten/kota. Kemudian dari BUMN, BUMD, serta melalui program CSR dari berbagai private sector. Bersama-sama kita harus memberikan penguatan daya beli masyarakat supaya kenaikan BBM ini tidak memberikan dampak serius bagi daya beli masyarakat karena kalau daya belinya turun maka inflasi naik kemiskinan bisa naik,” katanya.

Ia juga berharap, pelaksanaan pasar murah ini dapat mendorong BUMN maupun BUMD yang ada baik di Jember atau di daerah lain di Jatim untuk bisa melaksanakan pasar murah secara kontinyu. Sehingga dapat membantu masyarakat untuk melindungi dari dampak inflasi dan kenaikan BBM.

“Sedangkan untuk operasi pasar sendiri rencananya akan dilakukan setiap Senin pagi di 25 pasar yang menjadi sampling BPS. Jadi kalau di Jember ini ada 4 pasar yang menjadi sampling BPS, di provinsi ada 25. Tentu saya berharap masing-masing kabupaten kota akan melakukan intervensi operasi pasar di pasar yang menjadi sampling BPS,” katanya.

Dalam pasar murah yang digelar di halaman Bapenda Jatim di Jember ini dijual berbagai komoditi atau bahan pangan seperti Beras (stok 1000kg) dengan harga Beras Medium Rp. 9.000/kg, dan Beras Premium Rp. 9.800/kg. Gula Pasirb(Stok 1000kg) dengan harga Kemasan Polos Rp12.250/kg dan Bermerk Rp12.500/kg.

Kemudian Minyak Goreng (stok 1000 ltr) dengan harga merek Cemara : Rp14.000/ltr dan Fortune : Rp15.000/ltr. Telur Ayam (stok 300kg) : Rp24.000/kg. Bawang Putih Kating (stok 300kg) : Rp18.500/kg. Bawang Merah (stok 500kg) : Rp. 24.000/kg. Daging Sapi (stok 150kg) : Rp110. 000/kg. Daging Ayam (Stok 100ekor) : Rp.27.500/ekor.

Kemudian Cabe Merah Besar (stok 50kg) : Rp. 20.000/kg. Cabe rawit (stok 50kg) : Rp. 55.000/Kg. Santan Rosebrand (stok 180pcs) : Rp.2500/pcs. Tepung Terigu kita (stok 40kg) : Rp. 10.000/kg. Beras merah (stok 20kg) : Rp. 18.500/kg. Beras Forvit (stok 20kg) : Rp14.500/kg.

Sementara itu, salah satu penerima bantuan bebas pokok Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 100 % yakni Hendro Nugroho (60 tahun), sopir angkot/mikrolet jurusan Tawangalun-Kampus Jember, mengaku bahagia dan senang dengan adanya bantuan ini. Menurutnya, bantuan ini meringankan bebannya terutama dalam pembayaran PKB.

Baca Juga: Resmikan Badan Riset dan Inovasi Daerah Jatim, Khofifah Pesankan Penguatan Riset Di Sektor Pangan

“Setelah BBM naik ini memang sedikit ada penurunan penumpang. Jadi adanya bantuan pajak ini kami merasa terbantu, meringankan beban kami. Terimakasih Ibu Gubernur semoga program seperti ini ada lagi di tahun depan,” katanya.

Senada dengan Hendro, Safa (39 tahun), warga Kaliwates Jember ini merasa senang dengan adanya pasar murah. Menurutnya, berbagai barang yang dijual terutama bahan pokok harganya lebih murah daripada yang dijual di pasaran.

“Setelah BBM kemarin naik memang beberapa produk makanan beberapa ada yang naik. Dan disini harganya murah-murah tadi saya beli beras sama bawang putih. Saya jadi senang sekali. Maturnuwun Bu Khofifah, semoga sehat selalu dalam memimpin Jawa Timur,” katanya.

Selain menjual berbagai komoditi, dalam pasar murah ini turut dibagikan 1.100 bibit tanaman secara gratis kepada masyarakat. Seperti bibit alpukat, sirsak, Tabebuya, durian, klengkeng, glodokan tiang, kayu putih, petai, makadamia, jengkol, nangka dan jambu merah.

Sebagai informasi, skema pembiayaan yang digelontorkan Pemprov Jatim totalnya sebesar Rp 257 Miliar. Total anggaran tersebut tersebar dalam banyak program. Rincinya terdiri dari, pemberian Top Up Bantuan bagi Penerima Program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dengan total bantuan senilai Rp. 2,4 Miliar.

Baca Juga: Harga Beras di Surabaya Tinggi, Komisi B Desak Pemkot Gelar Operasi Pasar

Kemudian Bantuan Sosial bagi 24.271 Pengemudi/Ojek Konvensional maupun Online dengan total bantuan mencapai Rp 14,562 Miliar. Selain itu juga ada program Pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor bagi Angkutan Umum terutama angkot dengan total anggaran sebesar Rp. 64,147 Miliar.

Tak hanya itu Bantuan Sosial juga diberikan Pemprov Jatim bagi 30.000 pelaku Usaha Mikro dengan Total bantuan sebesar Rp 18 Miliar. Selanjutnya pemberian Bantuan Sosial bagi nelayan dengan total anggaran sebesar Rp. 12,462 Miliar.

Kemudian untuk mengantisipasi adanya inflasi dari sektor pangan, Pemprov Jatim juga akan menggelar Lumbung Pangan Jatim dan Operasi Pasar di 5 Bakorwil dan 25 Pasar Rakyat dengan total anggaran sebesar Rp 17,7 Miliar. Adapula Bantuan Program Pekarangan Pangan Lestari berupa Paket Hidroponik, Benih Bibit Hortikultura, Kolam Lele dengan Total Bantuan senilai Rp. 3 Miliar. Juga Pasar Pangan Murah di 20 Lokasi, Total Anggaran sebesar Rp. 600 Juta.

Selanjutnya Subsidi Transportasi berupa Subsidi Angkutan Kapal Perintis dengan total subsidi sebesar Rp 15 Miliar, serta Subsidi Penumpang Bus Trans Jatim senilai Rp 9 Miliar. Berikutnya juga ada Program Bantuan Sosial Reguler berupa PKH Plus bagi 40.000 Keluarga, dengan Total Bantuan sebesar Rp. 80 Miliar. Program Bantuan Sosial Reguler bagi Program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas Total Bantuan senilai Rp.14,4 Milyar. Serta Bantuan Token Listrik dengan Total Bantuan sebesar Rp.5,85 Milyar.(yah)

Editor : Redaksi