Pokdarwis Geber Maket Pengembangan Wisata Sontoh Laut, Buleks: Pesisir Barat Surabaya Butuh Perhatian

Reporter : -
Pokdarwis Geber Maket Pengembangan Wisata Sontoh Laut, Buleks: Pesisir Barat Surabaya Butuh Perhatian
Budi Leksono saat berbincang dengan Pokdarwi mengenai proyeksi wisata sontoh laut di kawasan Surabaya barat/Foto;roy

Jatimupdate.id - Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Kota Surabaya, memamerkan beberpa alat tangkap ikan tradisional di pameran arsitektur di Gedung Balai Pemuda atau Alun-alun Surabaya.

"Kami diberi satu stand, kebetulan panitianya merupakan EO lomba desain lomba sontoh laut," kata Mahfud, beberapa waktu lalu.

Mahfud bersyukur, seputaran wilayahnya Greges-Kalianak telah ditunjuk Walikota Eri Cahyadi sebagai wisata sontoh laut, yang diproyeksikan jadi salah satu ikon di Surabaya Barat.

"Saya tanyakan kepada beliau (Eri Cahyadi) di agenda tiap Sabtu, Insyaallah akan dikerjakan secara masif pada 2023," ungkap Mahfud.

Ia memaparkan, setelah ada reklamasi besar-besaran di Teluk Lamong, para nelayan banyak merasa terpukul. Maka dengan proyeksi wisata sontoh laut itu,  diharapkan jadi jalan alternatif  menambah pendapatan.

"Jadi sekali lagi, saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Eri Cahaydi," ucapnya

Ketika wisata sontoh laut, benar-benar dikerjakan pemkot, ia berharap bisa jadi objek wisata andalan Surabaya. Mengingat, pengembangannya selama ini masih memakai dana swadaya masyarakat, termasuk beberapa pengerjaan spot di tengah laut.

"Di situ, nanti teman-teman bisa mengantarkan sebagai gaet tour  menuju ke spot-spot di sana." bebernya.

Ia memaparkan, di tengah laut tersebut, masih banyak berbagai macam ribuan burung dan tempat yang luar biasa untuk nikmati. Bahkan menurutnya, akan bikin pengunjung atau wisatawan takjub ketika melihatnya.

"Ketika tamu berkunjung ke sana, dia kagum, ini Surabaya? ini masih ada sisa-sisa asli alam yang seperti ini." demikian ungkap Mahfud.

Sementara Budi Leksono (Buleks), Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya memuji kiprah Pokdarwis yang mampu menonjolkan karya-karya nya, di tengah ekosistem pesisir (barat) tempat nelayan mencari nafkah yang mulai tergerus industrialisasi.

"Kebetulan saya juga pernah tinggal di sana sama beliaunya (Mahfud, Pokdarwis)." katanya di sela-sela meninjau langsung pameran.

Buleks bahkan mengaku kaget, ketika melihat Pokdarwis memamerkan alat tangkap tradisinal nelayan di daerah Greges. Menurutnya, di kawasan tersebut nelayannya sudah nyaris punah, karena pengembangan pelabuhan yang semakin menyisir ke daerah Kalianak dan Greges

"Saya pernah menyampaikan dan berharap, Kampung greges ini kampung nelayan yang asli pribumi disana terkikis kehadiran pabrik yang ada." ungkap politisi PDIP ini.

Maka ia berharap, pemkot benar benar tanggap, mengetahui kawasan itu ada nelayan dan tempatnya masih alami. Sekaligus terdapat wisata sontoh laut yang perlu diperhatkian. Di sana sebut Buleks, masih ada jangkang dan lainnya, di pantai yang menuju arah Madura.

"Saya berharap pemkot mengangkat wilayah tersebut, lestarikan, masih ada penduduk pribumi yang mempertahankan." tegasnya.

Buleks menjelaskan, wisata sontoh laut merupakan hasil karya pariwisata warga pribumi untuk mempertahankan kawasan tersebut. Supaya nelayan tidak sampai terkikis dengan masuknya industri.

"Jangan sampai pemukiman yang tinggal sekian persen ini habis." tegasnya.

Karenanya, ia berharap pemkot hadir  di daerah Greges, memberikan yang terbaik. Kehidupannya mereka benar-benar layak seperti yang lain. Sebab masih banyak ada anak-cucu yang tinggal di sana.

"Industri ini juga, mestinya harus paham untuk CSR-nya diberikan kepada teman-teman yang sekarang mengembangkan wisata contoh laut untuk bisa berkiprah sama seperti di tempat wisata lain."
demikian imbaunya. (Roy)

Baca Juga: Legislator PSI Blak-blakan Soal Isu Koalisi Gerindra, PKB PSI di Pemilukada Surabaya

Editor : Ibrahim

Catatan Mas AAS

Ibu Bumi

Sadar bahwa asal muasal raga ini dari tanah. Kembali pun pada suatu ketika juga ke sana. Demikian para tetua dahulu mengajarkan, dan para anak-anak duduk