Kejadian Tembok Roboh SD di Jember Sudah Terjadi Beberapa Kali

Reporter : -
Kejadian Tembok Roboh SD di Jember Sudah Terjadi Beberapa Kali
Kejadian Tembok Ambrol SD di Jember Sudah Terjadi Beberapa Kali

Jember (JatimUpdate.id) -Ambrolnya tembok sepanjang kurang lebih 7 meter dan setinggi sekitar 3 meter mengakibatkan dua kelas di SDN Jember Lor 5 Kecamatan Patrang, Jember Rusak Parah.

Menurut Kepala SDN Jember Lor 5 Sri Sumaryani, ambrolnya tembok menyebabkan kaca ruangan kelas hancur, kusen bangunan lepas, juga banyak lumpur yang masuk ke ruangan kelas.

Baca Juga: Sikapi Pemilu  2024 di Jember Berantakan, Kowaslu Mosi Tidak Percaya KPU dan  Bawaslu

Namun demikian, kata perempuan yang akrab dipanggil Bu Anik ini, terkait kejadian tembok ambrol adalah kejadian sekian kali.

“Soal rapuhnya tembok kita sudah lapor ke Dinas Pendidikan. Kejadian ambruknya sekitar Jam 5 sore. Hujan deras dan angin kencang kemarin itu. Kemudian saya mengabari guru-guru dan bersih-bersih sampai pukul 11 malam kemarin, lanjut hari ini,” kata Bu Anik saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (10/9/2022).

Bu Anik mengatakan, untuk kejadian tembok ambrol pernah terjadi beberapat tahun yang lalu.

Baca Juga: Korps Musik Sat Pol PP Praja Wibawa Abirama Jatim Iringi Upacara HUT Sat Pol PP ke-74

“Untuk kejadian tembok ambrol ini, dulu juga pernah. Dulu pernah kejadian serupa akibat banjir sama lapuk. Yakni tembok pembatas dengan Mes Persid yang sekarang jadi bangunan Lab Dinkes. Tapi sudah diperbaiki, sekarang kejadian kedua,” ujarnya.

Lebih lanjut Bu Anik juga menyampaikan, dengan kondisi dua ruang kelas yang rusak dan tidak bisa digunakan. Untuk proses kegiatan belajar mengajar (KBM) masih tetap dilakukan.

“Untuk KBM, karena kejadian tembok ambrol menimpa kelas 3 dan 4. Kita sekolah mempertimbangkan untuk menggabung kegiatan belajar mengajar (KBM). Kelas 3B dijadikan satu dengan 3A. Kemudian kelas 4A dengan 4B. Untuk kelas 4 yang dijadikan satu, kami rencana akan memindahnya di ruang Lab. Ini masih kami siapkan,” ungkapnya.

Baca Juga: Pak Umaidi Radi dalam Obituari

Untuk penggabungan ruang kelas ini, Bu Anik menjelaskan, dilakukan dengan beberapa pertimbangan.

“Karena juga kami khawatir nantinya ada kejadian susulan. Jadi lebih amannya kita perbaiki dulu (ruang kelas yang rusak). Kita juga sudah laporan ke Dispendik,” tuturnya. (MR)

Editor : Redaksi