Pertemuan Nasional Jaringan Gusdurian

Gubernur Khofifah : Gus Dur Seorang Ulama Dan Seorang Nasionalis Negarawan

Reporter : -
Gubernur Khofifah : Gus Dur Seorang Ulama Dan Seorang Nasionalis Negarawan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Ibu Siti Nuriyah Wahid di Pertemuan nasional jaringan Gusdurian , sabtu (15/10/2022)

Surabaya (JatimUpdate.id) - Gus Dur Seorang Ulama Dan Seorang Nasionalis Negarawan. Pertemuan nasional jaringan Gusdurian yang dihelat selama tiga hari mulai tanggal 14 sampai 16 Oktober di Asrama Haji Surabaya ini juga dimeriahkan dengan ekspo UMKM Gusdurian, panggung budaya dan berbagai forum temu pemikiran strategis antar Gusdurian dari berbagai daerah secara nasional.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir dalam kegiatan tersebut mengajak gusdurian untuk memegang teguh sembilan nilai utama Gus Dur dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Tinjau Pelaksanaan Pemilu di Surabaya dan Mojokerto, Adhy Karyono Alhamdulillah Semua Aman

Nilai-nilai tersebut meliputi ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kekesatriaan, dan kearifan lokal.

"Jejak pikir dan nilai-nilai yang selama ini digaungkan Gus Dur harus menjadi ruh dalam setiap gerakan sosial yang lakukan setiap Gusdurian," ungkap Khofifah usai pembukaan temu nasional jaringan Gusdurian di Asrama Haji Surabaya, Jumat (14/10).

Khofifah menyebut, sembilan nilai utama itu harus menjadi pondasi dan gerak langkah para Gusdurian untuk merawat dan melestarikan perjuangan Gus Dur. Gus Dur, kata dia, adalah sosok dengan nilai kemanusiaan tinggi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Baca Juga: Mendagri Tunjuk Sekprov Jadi Pelaksana Tugas Gubernur Jatim

Berbagai gagasan dan pemikiran Gus Dur, tambah dia, memberikan sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia. Hal ini menurut Khofifah, karena Gus Dur memainkan dua karakter sekaligus yakni sebagai seorang ulama dan seorang nasionalis negarawan.

"Itulah mengapa, saat Gus Dur membicarakan tentang Islam dan kebangsaan, maka Gus Dur akan sungguh-sungguh melakukannya, bukan sekedar wacana. Termasuk integritas Gus Dur dalam membela hak-hak manusia, terutama kelompok-kelompok yang terpinggirkan, kelompok miskin dan kaum marginal," paparnya.

Baca Juga: Beredar Kabar Gubernur Jatim Di-Plh

"Bagi Gus Dur, perbedaan atau kemajemukan adalah sunnatullah. Ada satu kalimat Gus Dur yang seringkali kita dengar yaitu "Tidak penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak tanya apa agamamu". Sungguh luar biasa Gus Dur," tambahnya.(Yah)

 

Editor : Redaksi