Gagal Ginjal Akut, Dewan Kota Ingatkan Warga Jaga Pola Hidup Sehat

Reporter : -
Gagal Ginjal Akut, Dewan Kota Ingatkan Warga Jaga Pola Hidup Sehat
Khusnul Khotimah/Foto: Roy

Jatimupdate.id - Ketua Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Khusnul Khotimah, meminta warga tidak panik dan tetap tenang terkait munculnya penyakit gagal ginjal akut, yang menyerang pada anak-anak.

Namun, ia meminta untuk selalu waspada. Utamanya, bila anak mengalami gejala, seperti mual, muntah, batuk, flu dan mengantuk. "Kami di Komisi D DPRD Surabaya telah melakukan rapat bersama dengan dinas kesehatan (dinkes), IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia). urai Khusnul kemarin.

Rapat, tambah Khusnul menyipaki penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak ini. Terhadap hal itu, ia menegaskan,  ada hal yang harus diperhatian orang tua. Seperti menerapkan dan selalu menjaga perilaku hidup sehat dan bersih.

Di antaranya mencuci tangan, makan-makanan yang bergizi seimbang, tidak jajan sembarangan, minum air matang dan memastikan imunisasi anak rutin dan lanjuti dan dilengkapi.

"Kami juga mendorong dinkes untuk berkoordinasi dengan dinas pendidikan dalam rangka upaya preventif, promotif di lingkungan sekolah. Ini penting, karena penyakit gagal ginjal akut ini menyerang anak-anak, dan juga memastikan lingkungan sekolah juga sehat dan bersih," ungkapnya.

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini menyatakan, sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak sangat diperlukan agar penyakit ini bisa dicegah sedini mungkin. Kemudian Dinkes juga didorong membuat hotline center, agar bisa segera dimanfaatkan masyarakat apabila ada indikasi kasus yang mengarah kepada gagal ginjal.

"Selain itu, sosialiasi juga penting dilakukan Dinkes Surabaya, termasuk cara-cara pencegahannya," ungkapnya.

Terkait berapa jumlah anak Surabaya yang telah terkena penyakit gagal ginjal akut ini, Khusnul mengatakan, belum ada konfirmasi kepastian yang saat ini dirawat di rumah sakit.

Sebab informasi dari dinkes, data yang tersaji adalah data yang disampaikan Kementerian Kesehatan. "Baik itu suspect atau probable." ungkap Khusnul. (roy)

Baca Juga: Komisi D Minta Dinkes Surabaya Siapkan Layanan Kesehatan bagi Petugas KPPS 

Editor : Ibrahim