Oleh : M. Yazid

Nggobloki

Reporter : -
Nggobloki

Istilah nggobloki memiliki dua makna yang diametral. Pertama bisa berarti orang pandai yang tidak mencerminkan kepandaiaanya. Atau orang bodoh yang sok keminter.

Realitas pertama belakangan menjamur. Ada banyak faktor; takut tidak bisa makan, takut kehilangan jabatan, fanatisme berlebihan, atau kekuasaan yang sangat kuat hingga mematikan kemerdekaan seseorang untuk berbicara, berbuat, hingga berfikir sekalipun. Atau juga seseorang yang kepepet "kefefet" tidak ada lagi cita-cita dan harapan lagi untuk bisa survive, kecuali dengan melakukan yang demikian "ngobloki".

Dinegeri ini role model seperti ini bisa dibilang "ombyokkan", jumlahnya relatif banyak dan tersebar di banyak tempat serta pada strata sosial beragam. Bukan orang bodoh yang tak berpendidikan, bukan orang miskin papa, melainkan mentalnya yang bodoh dan mentalnya yang miskin.

Sedang model "nggobloki" Jenis kedua yang biasa disebut "kimenter", tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu.

Pada kitab klasik dalam konteks ini, manusia dibagi dalam 4 jenis; "Rojulun yadri wa yadri, rojulun yadri la yadri, rojulun la yadri wa yadri, rojulun la yadri wa la yadri" Artinya orang yang tahun bahwa ia tahu, orang yang tahu bahwa ia tidak tahu, orang yang tidak tahu bahwa ia tahu, dan orang yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu.

Dua jenis yang terahir inilah yang biasa diistilahkan "nggobloki". Lalu kita yang mana? Dua jenis yang awal atau dua jenis yang akhir?

Kopi malam Pandawa land, 10 November 2022

Editor : Redaksi