10 KED Desa Mandiri di Gresik Hasil Inisiasi BKK Desa Berdaya, Ada 5 KED Yang Berbasis Wisata Telaga

Reporter : -
10 KED Desa Mandiri di Gresik Hasil Inisiasi BKK Desa Berdaya, Ada 5 KED Yang Berbasis Wisata Telaga
Kepala DPMD Gresik, Abu Hasan saat meresmikan Kawasan Ekonomi Desa Wisata Telaga Pancing (KED-WTP) di Desa Raci Wetan, Kecamatan Bungah, Gresik, Rabu (14/12)

 Gresik, JatimUPdate.id, -Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Gresik menyatakan dari 10 Desa Mandiri yang kini mengembangkan Kawasan Ekonomi Desa hasil inisiasi program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa Berdaya 2022, ada 5 desa yang pengembangan KED-nya berbasis wisata alam telaga.

Ke-5 Desa Mandiri yang mengembangkan KED berbasisi wisata alam telaga itu adalah Desa Domas dengan KED Situs Sendang Putri Melati, Desa Sukomulyo dengan KED Wisata Telaga Apung (Wadas) Glow, Desa Cerme Kidul dengan KED Wisata Telaga Cerme (WTC), Desa Raci Wetan dengan KED Wisata Telaga Pancing (WTP). Keempat KED berbasis wisata alam telaga ini telah diresmikan penggunaannya.

Baca Juga: Serap 30.000 Pekerja, Adhy Karyono: Pembangunan Smelter Tingkatkan Perekonomian Gresik dan Jatim

Satu KED Wisata Telaga yaitu milik Desa Cerme Lor belum diresmikan dan rencananya akan diresmikan pada pekan ketiga Desember 2022.

“Alhamdulillah hingga kini telah dilaunching [diresmikan] 9 KED Desa Mandiri yang diinisiasi BKK Desa Berdaya, program Pemprov Jatim. Tersisa satu KED Desa Mandiri yaitu milik Desa Cerme Lor yang belum diresmikan. Dari semua KED itu 50%-nya atau ada lima desa yang KED-nya berbasis Wisata Alam Telaga yang telah dipublis terdiri atas Sendang Putri Melati, WTC, WTP, Wadas Glow dan milik Cerme Lor,” ungkap Abu Hassan, Kepala DPMD Gresik kepada Jatimupdate, Jumat (16/12/2022).

Abu Hassan menegaskan pihaknya sangat yaqin dengan perkembangan KED berbasis wisata telaga yang ada sebagai pendorong dan pengungkit perekonomian warga desa yang ada, bila dikelola secara lebih baik lagi.

“KED berbasis wisata telaga yang terakhir diresmikan atau yang keempat adalah milik Desa Raci Wetan, Kecamatan Bungah yang dipublikasi bernama KED WTP [Wisata Telaga Pancing] pada Rabu [14/12/2022] lalu. Tersisa wisata telaga milik Desa Cerme Lor dari 10 desa yang menerima BKK Desa Berdaya yang belum di launching, semoga dalam Desember 2022 ini bisa terealiasi,” kata Abu Hassan.

  
KED WTP dikembangkan dengan nilai investasi Rp1,8 miliar

Abu Hassan dalam sambutannya ketika meresmikan KED WTP, Rabu (14/12/2022) menyatakan sangat mengapresiasi prosesi peremian KED WTP yang melibatkan hamper semua warga desa Raci Wetan dan dihadiri sejumlah kades-kades di Kecamatan Bungah serta forkopimka Kecamatan Bungah.

Baca Juga: Mafia Sholawat Tebarkan Kebaikan di Gresik

“Upaya pengembangan KED WTP yang rencananya menelan biaya Rp1,8 miliar ini menjadi keyakinan semua pihak bila Pemdes Desa Raci Wetan ini sangat serius mengembangkan Kawasan ekonomi desa nya yang berbasis telaga sebagai pusat wisata-hiburan serta aktifitas ekonomi warga desa. Semoga mimpi besar ini bisa segera terwujud,” kata Abu Hassan.

Kepala Desa Raci Wetan Shodiqin menyatakan dengan bangga bahwa Kawasan Ekonomi Desa Wisata Telaga Pancing (KED-WTP) ini memang diinisasi oleh program BKK Desa Berdaya, namun pemerintah desa telah berketetapan hati akan mengembangkan Kawasan ekonomi ini dengan biaya invetasi lumayan besar mencapai kisaran Rp1,8 miliar.

“InsyaAllah KED WTP yang kini telah bisa beroperasi tahap awal ini akan terus dibenahi dan dikembangkan. Rencananya sesuai desain pengembangan akan nilai investasi sebesar Rp1,8 miliar sehingga kelengkapan dan kenyamanan wisata telaga ini bisa semakin maksimal,” kata Shodiqin saat sambutan peresmian KED WTP, Rabu (14/12/2022).

Shodiqin menyatakan pihaknya juga memberikan apresiasi besar atas dukungan BKK Desa Berdaya guna pengembangan WTP ini.

Baca Juga: Bupati Fandi Akhmad Yani Lantik 130 Pejabat Baru Pemkab Gresik

“Maturnuwun sanget kagem Bu Gubernur Jatim, Khofifah Indarparawansa yang telah berkenan memilih Desa Raci Wetan guna menerima BKK Desa Berdaya sehingga KED WTP ini bisa dikembangkan menjadi semakin lengkap dan modern,” tegas Shodiqin.

Abu Hassan menyatakan bahwa suasana yang mesti dikembangkan di lokasi KED WTP dan sarana pendukungnya adalah suasana alam desa dengan jajanan, minuman serta makanan khas desa termasuk pakaian yang digunakan mencerminkan busana Jawa kuno, sehingga sangat menawan.

“Menghadirkan wisata alam berbasis budaya semakin digemari masyarakat modern, sehingga suasana alam Desa Raci Wetan ini sudah sangat mendukung tinggal dikembangkan lebih maksimal,” kata Abu Hassan memberikan pesan. (YH)

Editor : Nasirudin