Balitbang Berubah Nama Menjadi BRIDA, Membantu Permasalahan Di Jawa Timur Berbasis Riset

Reporter : -
Balitbang Berubah Nama Menjadi BRIDA, Membantu Permasalahan Di Jawa Timur Berbasis Riset
Dr. Andriyanto, SH, M.Kes , Kepala BRIDA Jatim

Surabaya, JatimUPdate.id,- Balitbang Berubah Nama Menjadi BRIDA. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengukuhkan Dr. Andriyanto, SH, M.Kes menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jum’at (6/1).

Terkait pengukuhan Kepala BRIDA Provinsi Jatim, Khofifah mengatakan bahwa ini menjadi bagian dari proses perubahan atau pergantian nama dari Balitbang Provinsi Jatim menjadi BRIDA. Perubahan ini sendiri harus segera disahkan dengan Perda.

Baca Juga: Resmikan Badan Riset dan Inovasi Daerah Jatim, Khofifah Pesankan Penguatan Riset Di Sektor Pangan

“Perda ini sudah turun fasilitasi dari Kemendagri juga sudah ada nomornya. Berarti sudah sah untuk mengganti nama Balitbang ini menjadi BRIDA. Kepalanya tetap Pak Andrianto yang sebelumnya Kepala Balitbang Jatim,” ungkapnya.

“Perubahan ini tentunya akan diikuti penyesuaian tupoksi termasuk struktur organisasinya. Dimana tupoksi dan struktur ini juga akan melihat referensi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kami harap keberadaan BRIDA mampu mengungkit berkembangnya riset dan inovasi di Jatim,” imbuhnya.

Dibentuknya BRIDA Provinsi Jawa Timur ini merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional. Yang selanjutnya dituangkan ke dalam Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 13 Tahun 2022 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Baca Juga: Tim Yankes Bergerak Pemprov Jatim Layani 9.996 Masyarakat Kepulauan Terpencil Selama 2019-2023

“Dengan dibentuknya BRIDA diharapkan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi, organisator, dan kolaborator untuk memecahkan permasalahan berbasis riset di daerah. Serta kami harap dapat menjalankan fungsi penunjang penelitian dan pengembangan, pengkajian dan penerapan serta inovasi yang terintegrasi di daerah,” pungkas Khofifah.

Kepala BRIDA Jatim (Saat itu masih Balitbang Provinsi) Dr. Andriyanto, SH, M.Kes, Beberapa waktu yang lalu saat ditemuai awak media jatimUPdate.id menyatakan bahwa akan mengajak swasta untuk terlibat langsung dalam riset-riset daerah yang bermanfaat untuk masyarakat. "Riset-riset tidak harus menggunakan APBD, Banyak riset yang bisa dikolaborasikan bersama dengan pihak swasta" uangkapnya.

Baca Juga: Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi, Khofifah Pastikan Peralatan dan Personel Siap Dan Siaga

Laksana Trihandoko kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional   (BRIN) menyatakan Brida juga sebagai agen penghubung untuk menyampaikan masalah yang dihadapi di daerah ke BRIN sehingga bisa didapati solusi berbasis ilmiah yang diperlukan untuk pemecahan masalah itu. "Brida sebagai agen pembawa potensi solusi dari BRIN dan lainnya untuk menyelesaikan masalah di daerah," ujarnya.

Badan Riset dan Inovasi Nasional adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Indonesia melalui menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi. (Yah)

Editor : Redaksi