Cara Legislator PDIP Surabaya Tangani Stunting Anak Nelayan Bulak

Reporter : -
Cara Legislator PDIP Surabaya Tangani Stunting Anak Nelayan Bulak

jatimupdate.id, Surabaya - Legislator PDIP Abdul Ghoni Mukhlas Niam mengajak anak nelayan rekreasi di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran bersama ISOKPAS (Arisan Kelompok Peduli Anak Stunting) Kecamatan Bulak pada Kamis, (12/1/2023).

ISOKPAS adalah program secara berkala untuk memberantas angka stunting di Kecamatan Bulak yang pelaksanaannya setiap hari dalam satu bulan dengan pantauan.

Baca Juga: Datang Saat Hujan, Warga Bulak Rukem Apresiasi Sosialisasi GaMa

Anggota komisi C DPRD Surabaya yang juga asli Bulak itu berinisiasi menggelar pembagian bantuan berupa asupan makanan dari ISOKPAS dipadu dengan hiburan dan rekreasi dengan perahu wisata dari DKPP di THP Kenjeran. Karena menurutnya, jika suasana hati senang maka daya imun akan menambah dan kesehatan semakin membaik.

"Waktu pertama saya mendapat data anak stunting dari puskesmas dan kita follow up lagi, sehingga terciptanya program ini. Namun saya pikir tidak hanya nasi kotak saja, karena pra stunting dan pasca stunting harus kita evaluasi bersama. Mengingat kesukaan anak itu berbeda beda dan ibu hamil yang tidak ada asupan gizi yang cukup. Saya harap pasca ini tidak ada stunting lagi paling tidak dalam jangka 3 bulan," ujar Abdul Ghoni.

Ghoni juga memberikan fasilitas kepada anak stunting dan orang tua yaitu bebas masuk THP Kenjeran tanpa dipungut biaya. Karena menurutnya suasana hati senang akan mempercepat terserapnya asupan gizi yang sudah diberikan sehingga cepat lolos dari kategori stunting.

"Saya sudah koordinasikan kepada pihak THP, anak stunting dan ibunya masuk THP akan gratis," tambahnya.

Acara tersebut dihadiri oleh seluruh Lurah di Kecamatan Bulak, Kader Surabaya Hebat, dan Kepala Puskesmas Bulak sehingga terjadi kolaborasi yang kuat untuk menghilangkan angka stunting di Kecamatan Bulak.

"Kami hanya minta dukungan dari njenengan semua kondisi seperti ini tidak bisa dipertahankan percuma kita dorong tapi njenengan tersungkur dijaga pola makannannya. Memang sepele tapi ini adalah ilmu yang penting buat orang tua," ujar Sekretaris Kecamatan Bulak, Manis.

Baca Juga: HUT PDI Perjuangan ke-51, Baktiono Sebut Momentum Sangat Istimewa

Disana, Kepala Puskesmas Kenjeran, Rosna, juga memberikan tambahan sosialisasi gizi kepada orang tua agar dapat memberikan contoh dan pendampingan yang baik bagi anak.

"Pola makan anak itu akan mengikuti keluarganya, berarti orang tua harus belajar makan makanan yang sehat. Harus ada sayur, buah, dan protein. Kalau ibunya gak makan buah dan sayur maka anaknya kemungkinan juga ga suka makan buah dan sayur. Tolong hindarkan anak anak dari makanan manis dan asin seperti ciki yang gurih itu kalau bisa sebulan sekali saja," Pungkas Rosna

Menurutnya, di tahun 2023 ini menu makanan sudah diganti dengan makanan yang tinggi protein dan susu. Berdasarkan penelitian, makanan dan kudapan yang diberikan adalah protein lebih tinggi sehingga dapat mempercepat pertumbuhan anak.

Risma juga meminta kepada orang tua anak stunting ketika petugas gizi datang dirumah agar dilaporkan dari menu yang diberikan makanan mana yang disuka dan yang tidak disuka.

Baca Juga: Kampanye di Kutisari, Kepala Bappilu PDIP Surabaya Ajak Coblos Nomor Tiga

Beberapa apresiasi juga diberikan kepada Abdul Ghoni yang salah satunya diwaliki oleh Lurah Kenjeran dan KSH Bulak serta orang tua.

"Terimakasih untuk Pak Ghoni yang pagi hari ini diajak rekreasi semua, semoga anak anaknya segera lulus dan lolos dan stunting, kalau dapat makanan didahulukan anaknya," ucap Lurah Kenjeran Rully.

"Saya mewakili Kader Surabaya Hebat dan juga orang tua sangat memberikan apresiasi sangat luar biasa kepada Bapak Ghoni yang telah mengundang anak-anak stunting dan ibunya serta harapan kedepan semoga Kecamatan Bulak bisa zero stunting," sambung Lila, perwakilan KSH setempat.

Editor : jatimupdate.id