Ditengah Polemik Dukungan ASN, Bupati Bojonegoro Minta ASN Netral di Tahun Politik

Reporter : -
Ditengah Polemik Dukungan ASN, Bupati Bojonegoro Minta ASN Netral di Tahun Politik
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah melantik 27 Pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Senin (6/03/23) di Pendopo Malowopati.

Bojonegoro, JatimUPdate.id,- Ditengah Polemik Dukungan ASN, Bupati Bojonegoro Minta ASN Netral di Tahun Politik. Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah melantik 27 Pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Senin (6/03/23) di Pendopo Malowopati.

Dalam acara yang turut diikuti oleh Staf Ahli dan Asisten Daerah, Anna Mu’awanah meminta agar seluruh Pejabat untuk netral di tahun politik sekarang ini.

Baca Juga: Harga Beras Tinggi Karena Belum Panen Raya Stok Beras Aman Sampai Juni

Anna Mu’awanah mewanti-wanti tahun ini adalah tahun politik secara nasional, Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota. Menurut Bupati Anna, sejatinya sebagai PNS tidak boleh melakukan pergerakan politik, tapi sebagai warga sipil PNS diberikan hak untuk memilih.

Baca Juga: 2024 Alokasi Pupuk Bersubsidi Di Bojonegoro Turun, Pj Bupati Tekankan Inovasi Teknologi Pertanian

Baca Juga : 9 Parpol di Bojonegoro Siap Lapor, Bawaslu Siap Telusuri (jatimupdate.id)

Politisi PKB tersebut PNS jangan sampai ikut serta berkonsolidasi apalagi dilakukan saat jam kerja. Oleh karena itu Inspektorat sudah melakukan investigasi kepada siapa siapa saja yang bermain.

Baca Juga: Imigrasi Tanjung Perak Beri Layanan Paspor Simpatik dan Layanan ROSES di UKK Bojonegoro

“Tidak perlu menjadi tim sukses suatu parpol maupun perorangan, cukuplah menjadi PNS yang berintegritas, berdedikasi, tanggung jawab dalam pekerjaannya, kerjalah yang baik, dengan demikian kita akan menjadi PNS yang sukses. Kurangi kasak kusuk untuk menggiring sesuatu yang menjadikan suasana memanas antar teman, antar atasan dan bawahan sehingga membuat lingkungan kerja tidak nyaman dan tidak kondusif karena akan saling curiga,” terangnya. (Yah)

Editor : Redaksi

Catatan Mas AAS

Ibu Bumi

Sadar bahwa asal muasal raga ini dari tanah. Kembali pun pada suatu ketika juga ke sana. Demikian para tetua dahulu mengajarkan, dan para anak-anak duduk