Yahya Zaini Berharap Santri Bisa Menjaga Keutuhan NKRI di Tengah Isu Radikalisme dan Intoleransi

Reporter : -
Yahya Zaini Berharap Santri Bisa Menjaga Keutuhan NKRI di Tengah Isu Radikalisme dan Intoleransi
Yahya Zaini, anggota MPR/DPR dari Partai Golkar saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Ponpes Al Musthofa Tegalarum, Kertosono, Kabupaten Nganjuk Hari Jumat 03/03/2023

Nganjuk, JatimUPdate.id,- Yahya Zaini Berharap Santri Bisa Menjaga Keutuhan NKRI di Tengah Isu Radikalisme dan Intoleransi.

Pemahaman warga masyarakat tentang 4 Pilar Kebangsaan, khususnya di kalangan santri perlu terus diasah dan diperdalam agar mereka terhindar dari paham radikalisme dan terorisme.

Baca Juga: Sejak 2019, 1.419 Ponpes Sudah Ikuti Program Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi Pesantren Sehat

Pernyataan tersebut disampaikan Yahya Zaini, anggota MPR/DPR dari Partai Golkar saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Ponpes Al Musthofa Tegalarum, Kertosono, Kabupaten Nganjuk Hari Jumat 03/03/2023

Membentengi masyarakat dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila akan membuat kewaspadaan terhadap segala bentuk ancaman yang akan mengganggu kehidupan bermasyararakat, berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Di Hari Santri, Bupati Yuhronur Memaknai Tema Jihad Santri Jayakan Negeri, Seperti ini

Apalagi di tengah membanjirnya informasi dewasa ini. Informasi yang diterima warga tidak bisa dibendung lagi. Satu-satunya cara membentenge mereka adalah memberikan pemahaman secara terus menerus agar nilai-nilai Pancasila tertanam menjadi pola pikir, sikap dan pola laku, tutur anggota DPR dari Dapil Jawa Timur VIII tersebut.

"Tugas Santri juga harus bisa memberikan pemahaman kepada lingkungannya, karena itu salah satu cara agar keutuhan NKRI di tengah masyarakat terjaga," tambah Yahya.

Baca Juga: Jokowi: Resolusi Jihad Fatwa Luar Biasa, Minta Santri Berjuang untuk Kepentingan Bangsa dan Umat

Penanaman nilai-nilai Pancasila tidak boleh monoton, tetapi harus menggunakan berbagai saluran informasi dan komunikasi yang dikemas secara kreatif supaya menarik bagi kaum milenial. Konten media sosial harus diisi dengan narasi kebangsaan yang menyejukkan dan menyenangkan. Bahkan sosialisasi bisa juga menggunakan berbagai permainan atau game yang mereka gemari.

Selanjutnya Yahya minta agar para orang tua mengawasi putera-puterinya dalam menggunakan gadget dan internet. Media online sering digunakan untuk menyebarkan paham atau ajaran radikalisme dan terorisme. Rekrutmen anggota kelompok-kelompok radikal justru lebih efektif melalui internet daripada tatap muka, tegas politisi Golkar tersebut.(Rud)

Editor : Nasirudin