Catatan Mas AAS

Biar saja, Membuat Senang Banyak orang

Reporter : -
Biar saja, Membuat Senang Banyak orang
parcel lebaran

Bah Bah No Nyenengno Wong Akeh

Setiap malam Ramadhan akan berakhir. Seperti malam ini, dan Hari Raya Idul Fitri sebentar lagi tiba.

Baca Juga: Kampung Halaman


Saya selalu menantikan parcel yang diberikan oleh kampus tercinta, dimana saya sekarang sedang mengabdi yaitu di Kampus ITB Yadika Pasuruan.


Ngomongin parcel saya kira, dalam benak Anda sebagai pembaca, pasti akan berpikir apa hebatnya? Toh di kampus pembaca juga dapat parcel juga kan!


Jujur yang membuat saya, dan kadang istri dirumah bertanya," kok parcel dari Yadika, belum ada say," kata istri!


Ternyata tidak saja suaminya saja yang niteni malam penuh syukur seperti malam ini. Ternyata orang rumah pun juga menunggu. Terus apa yang benar-benar dinantikan dalam bagian isi parcel tersebut.


Adalah beras sebanyak 25 kg dalam Bagor. Itulah yang selalu membuat angan orang rumah berharap-harap cemas kapan dibaginya!


Kalau dalam kotak isinya juga selalu dinantikan, namun tak seheboh berasnya.


Ya, namanya juga istri, kaum wanita, kalau lihat beras dan uang langsung matanya hijau. Hatinya senang. Beda dengan kesenangan suaminya!


Tentu saja kehebohan pemberian parcel berupa makanan pokok beras sebesar seperempat kwintal itu, juga dirasakan istimewa oleh segenap civitas akademika ITB Yadika.


Tampak, saat mereka mengambil parcel berupa beras dan kotak berisi lengkap makanan, gula, mete, dan banyak lagi lainnnya.


Melihat kehebohan pada malam ini, banyak kebahagiaan hadir saling susul menyusul tak henti-henti nya. Setidaknya untuk malam ini.


Bagaimana tidak, alamat satu bulan bakan setengah tahun tidak beli beras ini, begitu celetuk salah satu pendidik di kampus.


Dan ada cerita menarik yang lain pula, dari setiap penerima parcel di dalam memuliakan berkat yang diberikan oleh pihak yayasan tersebut.


Ada sebagian yang memaknai parcel ini menjadi Wesi aji, menjadi spirit untuk lebih giat bekerja bagi setiap pendidik di kampus ini.


Karena mereka akhirnya menjadi paham bahwa pihak YAYASAN juga memuliakan para staf pendidiknya.

Baca Juga: Buku Baru Warisan Baru


Hanya menduga saja bisa jadi dalam pikiran pemilik yayasan: Bah-bah no nyenengno wong akeh. Dan realitanya semua yang bekerja di Yayasan Yadika, pada senang semua.


Bukankah karyawan yang senang, tentu bekerjanya juga akan semakin akas, begitu kata seorang kawan lama di Taman Bungkul Surabaya.


Dan dari lubuk hati yang terdalam, penulis pun, mengucapkan terima kasih kepada pihak Yayasan dan kampus ITB Yadika Pasuruan. Atas berkat berupa parcel yang unik, juga epik ini.


Saya kira di Jawa Timur, yang memberi parcel berupa beras seperempat kwintal buat masing-masing plus bingkisan dalam kotak, dan tentunya juga THR kepada seluruh staf pendidiknya, ya, hanya kampus ITB Yadika Pasuruan saja. Seturut pengalaman penulis.


Yayasan benar-benar niat untuk berbagi kebahagiaan yang paripurna kepada seluruh civitas akademik.


Dan ini hampir dilakukan setiap tahunnya.


Sehingga menjadi masuk akal juga, bila yayasan yadika yang bergerak dalam bidang pendidikan ini, terus tumbuh menjadi besar.


Ada SMP, SMK, dan juga Kampus ITB Yadika, dalam naungan yayasan yadika.

Baca Juga: Pertanggal 7 April, KAI Daop 8 Surabaya Catat 157 Ribu Penumpang Tinggalkan Kota Surabaya


Karena pemilik yayasan, selain seorang entrepreneur ulung. Juga seorang leader yang paham betul bagaimana memuliakan anak buah. Bahkan kami tidak merasa sebagai anak buah, namun lebih kepada rasa sebagai mitra bersama untuk memajukan yayasan dan kampus ITB Yadika.


Demikian cerita soal pernak-pernik kehebohan pembagian parcel di kampus ITB Yadika Pasuruan, malam ini!


Bagaimana dengan kampus Anda, apa juga heboh serta meriah juga?


Malam ini, sepertinya para staf pendidik Kampus ITB Yadika Pasuruan akan begitu disayang sama istri juga mertua mereka. Karena bawa berkat yang begitu banyak.


Untuk malam lainnnya sama saja seperti biasanya. Ada uang Abang disayang. Tak bawa uang, tidur di luar rumah saja.

 

AAS, 18 April 2023
Loby Kampus ITB Yadika Pasuruan

Editor : Wahyu Lazuardi