Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Pabrik PT SAMF Akan Tingkatkan Produksi Pupuk NPK
Jakarta, JatimUPdate.id,- PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan distribusi pupuk NPK ini Hingga kuartal I-2023 mencatatkan aset mencapai Rp2,9 triliun, liabilitas Rp1,70 triliun, dan ekuitas sebesar Rp1,26 triliun.
“Persoalan yang masih membelit industri pupuk nasional adalah belum optimalnya produksi pupuk sehingga terjadi ketimpanganantara demand dan supply, untuk itulah SAMF berkomitmen memastikan kehandalan pabrik, jaminan pasokan bahan baku, dan ketepatan waktu distribusi baik dari sisi bahan baku maupun produk. Di tahun 2023 SAMF menargetkan pertumbuhan penjualan naik sekitar 20% menjadi Rp4,4 triliun.” Ujar Ir. Yahya Taufik, Direktur Utama Perseroan
Baca Juga: Ksad Ajak Seluruh komponen bangsa Bersatu Bantu Pemerintah Tingkatkan Kesejahteraan Petani
“Produktivitas pupuk akan terus kami tingkatkan demi mendukung program ketahanan pangan nasional.” Ungkapnya.
SAMF kembali membukukan angka penjualan fantastis pada Kuartal I-2023 sebesar Rp1,52 triliun, melonjak 81,79% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp839,49 miliar.
Baca Juga: Wantannas Seriusi Pengembangan Ketahanan Pangan Dengan Perguruan Tinggi di Jawa Timur
Gedung Milik PT SAMF
Adanya indikasi permintaan pupuk yang semakin meningkat tajam dari tahun ke tahun, dan dukungan penuh dari para existing client membuat performa SAMF semakin ciamik di tahun 2023 ini.
Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Jember, Wantannas Dorong Pengembangan Ketahanan Pangan
Tak hanya penjualan, laba tahun berjalan Kuartal I-2023 juga mengalami peningkatan signifikan menjadi Rp145,63 miliar atau naik 84,24% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp79,04 miliar.
“Salah satu keberhasilan SAMF untuk terus meningkatkan penjualan dari tahun ke tahun, karena kami mengimplementasikan manufacturing excellence dan sistem digital fertilizer guna memonitor seluruh aspek kinerja pabrik, serta menunjang kinerja produksi seperti: pengamanan bahan baku, pemeliharaan mesin, meningkatkan reliability, dan menurunkan angka shutdown di pabrik. (Yah)
Editor : Wahyu Lazuardi