Bea Cukai Tanjung Perak Gelar Coffee Morning, Kenalkan Penataan Platform NLE

Reporter : -
Bea Cukai Tanjung Perak Gelar Coffee Morning, Kenalkan Penataan Platform NLE
Dwijanto Wahjudi

Surabaya,JatimUpdate.id - Untuk membina hubungan baik dan profesional dengan pengguna jasa, Bea Cukai Tanjung Perak menggelar Coffee Morning Spesial Penataan Ekosistem Logistik Nasional.

Coffee Morning digelar di gelar di Auditorium Lantai 2, Bea Cukai Tanjung Perak  pada Rabu (30/8).

Coffee Morning bertajuk "Logistik Nasional Tangguh, Ekonomi Maju Bertumpu".

Dwijanto Wahjudi, Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak mengatakan, untuk mewujudkan logistik nasional yang tangguh, perlu kolaborasi antar stakeholder sehingga makin mudah, efisien dan cepat.



"Dan pada akhirnya semua pengguna National Logistics Ecosystem (NLE) puas dengan hasilnya. Setelah itu, akan meningkat menjadi kompetitif." kata Dwijanto

Namun demikian, menurut Dwijanto tetap butuh perbaikan secara kontinyu, sebab di dalam platform NLE banyak sekali aplikasi.

Dengan demikian Dwijanto meyakini logistik performa index Indonesia bisa naik peringkatnya. Maka dari itu, ia mendukung terciptanya satu kawasan, yang meliputi 4 pelabuhan.

Ia menyebut, keempat kawasan pelabuhan itu, meliputi Priok, Belawan, Makassar dan Perak.

Namun lanjut dia, saat ini masih terkendala dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 yang belum WPK. Dan baru akan terwujud pada 2024 mendatang.

"Tinggal satu itu yang belum, Ini menjadi bagian dari tangga menuju itu. Maka nanti prosesnya makin cepat, mudah murah memuaskan. Maka ini bagian dari efisiensi NLE," terangnya.

Sementara, Maksi Drivandi Madya T, Ketua Tim NLE Bea Cukai Tanjung Perak berharap,  pengguna jasa bisa mengoptimalkan pemanfaatan NLE, sebagai platform pelayanan logistik pengguna jasa.

Baca Juga: Kemendag Ubah Metode Pengawasan Impor Barang, Inilah yang Dikhawatiran Importir

Maksi Drivandi Madya T Maksi Drivandi Madya T

Ia mengatakan, untuk sektor kolaborasi, tidak hanya Bea Cukai sebagai leader atau sebagai penggerak utama. Namun, ia juga meminta semua kementerian, lembaga serta pihak swasta.

"Hal ini untuk memudahkan pengguna jasa dalam setiap transaksi logistik, tracking shipping, warehousing. Nah itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin." tuturnya.

"Karena disini kita transparan, sistem satu pintu, saat my document langsung ada respon dari sistem INSP untuk mengakomodasi NLE," terangnya.

Kendati begitu, ia mengakui sistem ini masih kurang familiar, karena masih baru sehingga pengguna jasa masih merasa gamang.

"Biasanya kan mereka keluar kantor, mengurus dokumen impor, dokumen karantina, pengangkutan dan semua. Tapi kami sampaikan, juga pengapalan shipping pun sudah di dalam satu platform NLE." ujarnya.

Jadi, beber dia pengapalan tidak harus ke perusahaan bayaran, atau dengan mengontak operator, untuk mengetahui posisi barang tersebut. "Karena sudah ada di dalam platform NLE." demikian Maksi Drivandi Madya T. (roy)

Baca Juga: Polres Nganjuk Kawal Pendistribusian Logistik Pemilu 2024 Dari Gudang Sampai PPK Pastikan Keamanan

Editor : Ibrahim