Kemendes Gelar FGD Pengembangan Wilayah Berbasis Archipelago di Mentawai

Reporter : -
Kemendes Gelar FGD Pengembangan Wilayah Berbasis Archipelago di Mentawai
FGD Kementerian Desa PDTT di Mentawai

Mentawai,JatimUpdate.id - Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan Desa, Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi, Kementerian Desa PDTT menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai Strategi Kolaborasi Pengembangan Wilayah Berbasis Archipelago.

Acara itu digelar secara berkelanjutan di daerah tertinggal. Kai ini dilaksanakan diĀ  kantor Bappeda Kabupaten Mentawai, pada Kamis, (14/9).

Baca Juga: FPIK UB Identifikasi, Potensi dan Permasalahan Budidaya Ikan Koi di Wilayah Jawa Timur

FGD dihadiri Rudi dan Erwin dari Universitas Andalas, Abimanyu Alamsyah Pakar Archipelago dari Universitas Indonesia.

Sementara dari unsur Pemerintah Daerah diikuti oleh semua SKPD dan perwakilan dari Pemdes Kabupaten Mentawai.

Sedangkan dari unsur lembaga keuangan hadir Bank Nagari, Bank BNI, serta Bank BRI. Serta perwakilan komunitas masyarakat dariĀ  Yayasan Citra Mandiri Mentawai.

Baca Juga: KPU Jatim Gelar FGD dan praktek kerja bersama Peserta Disabilitas PPDI

FGD dibuka PJ. Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak, ia menekankan akan pentingnya konektivitas dalam pengembangan wilayah dan keterlibatan semua unsur dalam mengembangkan Kabupaten Mentawai.

"Dalam mengembangkan Kabupaten Mentawai perlu keterlibatan semua unsur," katanya.

Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan, Agus Kuncoro menjelaskan, pelaksanaan FGD untuk memperoleh naskah kebijakan, dalam upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal berbasiskan pulau - pulau kecil terluar.

Baca Juga: Kemendes Resmikan Bantuan Rumah Produksi Mesin Pengolahan Kopra di Sula

Tentunya, tambah Agus dengan melibatkan semua unsur atau stakeholder, mulai dari akademisi, bisnis, community, government dan media.

''Pelaksanaan Focus Group Discussion menggali potensi, hambatan, serta pemikiran ke depannya terkait pengembangan pulau-pulau kecil terluar, khususnya pada Kabupaten Kepulauan Mentawai." kata Agus Kuncoro. (Yh)

Editor : Ibrahim