Catatan Mas AAS

Terima Kasih Guru

Reporter : -
Terima Kasih Guru
Foto Kenangan Mas AAS

Masih termangu, menatap dengan serius sebuah gambar diri tentang para guru SMPN I Boyolali dalam sebuah photo lawas. Photo itu didapatkan penulis, dari unggahan seorang kawan di grup WhatsApp SMP.

Secepat kilat, photo itu kemudian penulis save dalam galeri smartphone. Penulis berjanji pada saatnya nanti ingin memanggil ulang memori indah bersama guru-guru tercinta pada jaman SMP tersebut, lewat sebuah pahatan aksara. Dan usai menjalankan sowan salat Magrib tadi, barusan di depan laptop saat di ruang inspirasi, ingatan lama tentang kisah saat di SMP kembali menyeruak di ingatan pikiran penulis!

Baca Juga: Ibu Bumi

Tak sempat melanjutkan membaca sebuah manuskrip di file yang berada pada folder laptop. Namun, sebuah gambar photo tentang para guru SMP di galeri hape, memicu jemari ini segera ingin menulis.

Bagi penulis, Guru merupakan orang yang mendidik dan mengajari berbagai ilmu pengetahuan, sehingga diri ini bisa menjadi orang yang dewasa dan mengerti.

Tidak melihat tingginya pangkat yang melekat pada seseorang, mereka tetap berutang Budi pada guru yang pernah mendidiknya.

Agama mengajarkan untuk berbakti kepada guru. Guru mengajar manusia untuk beriman, bertakwa, memahami baik dan buruk, serta bertanggungjawab di samping mengajarkan ilmu pengetahuan.

Sembari melanjutkan tulisan wajah-wajah para guru beserta namanya terukir indah dalam benak sanubari penulis, ada nama: Ibu Hermin, Ibu Salami, Ibu Endang, Ibu Ninuk, Ibu Suprapti, Ibu Nur, Bapak Heru, Bapak Sardi, Bapak Sunarto, Bapak Parjono, dan yang lainnya. Sambil senyam-senyum sendiri di ruang inspirasi mengenang sebuah relasi sebagai siswa dan guru pada saat itu. Sekira dua atau tiga dasawarsa yang lampau.

Waktu sedemikan cepat berlalu. Dan waktu pula yang membawa setiap anak didik ke pelabuhan dalam perjalan hidupnya masing-masing. Ada puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang-orang hebat jebolan dari SMPN I BOYOLALI hasil didikan para guru-guru hebat di atas.

Tak pelak senyampang tulisan masih diteruskan alurnya, gambar photo tentang para guru SMP tersebut, tak sedikitpun penulis tinggalkan, untuk kedua mata ini tetap memandang nya dengan rasa hormat dan haturkan terimakasih yang sedemikian besar kepada mereka.

Baca Juga: Menjadi Seorang kader Itu Pilihan Bung!

Penulis menjadi teringat apa yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali: Bagaimana beliau mengistimewakan kedudukan dan kesucian seorang guru.

Beliau menegaskan juga, bahwa seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di kolong langit ini!

Guru ibarat matahari yang menyinari orang lain dan dirinya sendiri. Ibarat minyak wangi yang harum, baunya bisa dinikmati orang lain pun juga dengan dirinya sendiri.

Dan semua orang, semua murid begitu banyak berutang pada guru. Demikian juga penulis sangat berhutang kepada para bapak ibu guru di SMP negeri satu Boyolali di atas.

Baca Juga: Sastra Melembutkan Jiwa!

Sebagai penutup tulisan: terima kasih banyak atas pengorbanan jasa dan kebaikan dari bapak dan ibu guru tercinta. Ada banyak hal berharga serta kebaikan yang telah kami peroleh, selama kami menjadi siswa saat itu.

Hanya doa terindah, yang senantiasa penulis lantunkan ke langit, pada waktu petang sekarang untuk mereka para Guru tercinta di SMPN I Boyolali.

Jaya selalu lestari teruntuk almamater tercinta SMPN I Boyolali.


AAS, 23 SEPTEMBER 2023
Ruang Inspirasi Rumah Rungkut Surabaya

Editor : Yuris P Hidayat