Kecombrang Bermanfaat bagi Kesehatan, Dewan: Cocok untuk Program Padat Karya

Reporter : -
Kecombrang Bermanfaat bagi Kesehatan, Dewan: Cocok untuk Program Padat Karya
Sutjipto (tengah) saat berdiskusi dengan Anas dan Agatha terkait manfaat Kecombrang, foto dok JatimUpdate.id

Surabaya,JatimUpdate.id - Pegiat pemanfaatan Kecombrang Sutjipto mengatakan, banyak masyarakat tidak mengetahui, tanaman tersebut memiliki kandungan zat yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Ia menjelaskan, mengkonsumsi Kecombrang, sangat baik untuk kesehatan tubuh. Salah satunya mencegah penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas).

Baca Juga: Kasus Asusila Anggota Keluarga, DPRD Minta DP3-PPKB Dampingi Korban

Hal itu disampaikan Sutjipto saat menerima kunjungan Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno, dan Anggota DPRD Jatim Agatha Retnosari, beberapa waktu lalu.

"Kecombrang untuk mencegah penyakit Ispa. Juga untuk mengatasi masalah semua bentuk alergi, seperti asma, gatal sampai diare karena alergi lactosa," katanya.

Sutjipto menambahkan, masyarakat hanya mengenal Kecombrang sebagai bumbu dapur saja. Padahal bisa diolah menjadi berbagai bentuk makanan maupun minuman.

"Saya berinovasi membuat jus dan wine dari buah Kecombrang. Kalau wine tanpa alkohol. Jadi bisa menikmati wine bebas alkohol," ujarnya.

Agatha Retnosari menambahkan, untuk melakukan budidaya Kecombrang membutuhkan pendampingan dari dinas terkait, serta dibentuk kelompok.

Supaya beber Agatha, mereka bisa membikin produk turunannya yang mempunyai nilai ekonomi lebih.

Baca Juga: Reses Anas Karno, Warga minta Akses Beasiswa Kuliah dibuka Lebar

Menurutnya, Kecombrang membutuhkan waktu 7 bulan untuk berbunga, dan tanaman ini tidak mengenal musim seperti mangga atau lainnya.

"Setiap tanaman (Kecombrang) bisa menghasilkan 20 tangkai bunga," pungkasnya.

Anas Karno mengimbau, budidaya Kecombrang hendaknya dimasukkan dalam program padat karya pemkot Surabaya.

Sebab, kebutuhan di Surabaya mencapai 5 ton sebulan. Belum lagi daerah lain, seperti Jawa Barat dan Bali.

Baca Juga: Komisi B: Optimalisasi Sektor Wisata Lokal Mampu Geliatkan PAD Surabaya

Dia juga menilai, potensi Kecombrang di pasar Asia Tenggara cukup besar.

Kendati demikian, menurut Anas petani Kecombrang tidak banyak. Padahal tidak sulit untuk dibudidayakan. "Pak Sutjipto mengatakan harga Kecombrang sekilo sekitar 60 ribu." kata Anas.

Anas meyakini, bila ini dipenuhi sendiri melalui program padat karya, akan menjadi nilai ekonomi bagi warga Surabaya.

"Ibarat lagu Koesplus tongkat kayu jadi tanaman. Jadi mudah menanamnya," bebernya. (roy)

Editor : Ibrahim