Dituntut Rp 9,5 Miliar, karena Tidak Segera Memberi Cucu

Reporter : -
Dituntut Rp 9,5 Miliar, karena Tidak Segera Memberi Cucu
Sanjeev Prasad dan Sadhana Prasad Sinha.

JAKARTA (JATIMUPDATE.ID)-Pasangan suami-istri (pasutri) baru-baru ini bikin heboh usai melayangkan tuntutan sebesar Rp 9,5 miliar kepada anak semata wayang mereka. Penyebabnya, pasutri tersebut tak kunjung diberi cucu. 

Mengutip The National News, peristiwa tersebut terjadi di India. Sanjeev Prasad Sinha, 62, dan istrinya, Sadhana Prasad Sinha, melayangkan tuntutan sebesar 50 juta rupee atau setara Rp 9,5 miliar.
Meminta agar sang anak segera memberi cucu, paling lama dalam waktu setahun, tapi akhirnya tak bisa dipenuhi, berujung dengan Sanjeev dan Sadhana menyesal telah membesarkan anak sehingga menuntut ganti rugi.
Anak yang mereka tuntut adalah Sagar Sinha (35) dan istrinya Shubhangi Sinha (31). Keduanya tinggal di Haridwar, India. Bila mau tuntutan dicabut, keduanya diminta untuk segera memberikan cucu dalam kurun waktu paling lama setahun.
Disebutkan, Sanjeev telah menghabiskan tabungan hidup untuk sang  anak, termasuk membiayai sekolah pilot Rp 952 juta dan pernikahan enam tahun lalu di hotel bintang lima serta bulan madu di Thailand.
“Kami sudah membunuh mimpi untuk membesarkannya, bahkan berutang 2 juta rupee (Rp377 juta) untuk pendidikannya. Namun, semua usaha itu, anak saya dan istrinya malah bikin menderita dengan tidak memberikan cucu,” kata Sanjeev.
Sanjeev pun mengaku semakin stres karena sudah ditanya sana-sini oleh kerabat mengenai cucu. Karenanya, selama ini ia dan sang istri hanya meminta Sagar dan Shubhangi segera memberi cucu yang mana tak kunjung terpenuhi.
Arvind Kumar Srivastava selaku pengacara Sanjeev menyebut kliennya menghabiskan 25 juta rupee untuk membesarkan Sagar. Kini, bila tidak segera memberi cucu, ia menuntut untuk uang tersebut dikembalikan, ditambah biaya ganti rugi sebesar 25 juta rupee lagi.
“Mereka menuntut uang karena terluka secara mental. Mimpi semua orang tua menjadi kakek-nenek. Mereka sudah menunggu bertahun-tahun,” ungkap Srivastava seperti dilansir Kumparan.com.
Disebutkan oleh Srivastava, pasutri kliennya melayangkan tuntutan pada Sabtu (14/5/2022). Seperti yang diketahui, di India yang masih konservatif menuntut agar anak segera memberi cucu. Bila tidak, maka anak tersebut akan dicap durhaka.
“Mereka telah berusaha meyakinkan putra dan istrinya, tetapi mereka tidak mengindahkan tuntutan mereka. Mereka patah hati karena mungkin akan meninggal tanpa bisa melihat cucu," sebut Srivastava mengenai peristiwa yang kini viral tersebut. (Yok)
 

Editor : Redaksi