Indonesia perlu Tambahan Dermaga Penyeberangan

Reporter : -
Indonesia perlu Tambahan Dermaga Penyeberangan
Antrian Kendaraan Memasuki Kapal Penyeberangan dermaga Pelabuhan Merak, Kamis (19/5). Terlihat 2 kapal lain sedang bersandar.

Merak-Banten (Jatimupdate.id-Indonesia perlu Tambahan Dermaga Penyeberangan, sejumlah operator kapal penyeberangan, mendesak pemerintah untuk segera melakukan pembangunan dan penambahan jumlah fasilitas dermaga penyebrangan di sejumlah lintasan, guna meningkatkan utilitas kapal, agar usaha penyeberangan, menjadi semakin prospektif dan berdayaguna.

Bambang Haryo Owner PT Darma Lautan Utama, mantan ketua GAPASDAP ((Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan) Jawa Timur menyatakan bahwa pemerintah harus segera menambah jumlah dermaga kapal penyeberangan di sejumlah lintasan penting Nasional.

Baca Juga: Pelindo Regional 3 Siapkan 21 Terminal Antisipasi Lonjakan Penumpang Arus Mudik Nataru 2023

Dari kiri ke kanan, Pimred Jatimupdate bersama Bambang Haryo dan Dirut DLU (Edwin H Pujono)Dari kiri ke kanan, Pimred Jatimupdate bersama Bambang Haryo dan Dirut DLU (Edwin H Pujono)

"Penilaian kami, utilitas usaha kapal penyeberangan dibandingkan dengan jumlah dermaga masih belum ideal, antara 30%-50% sehingga sering kali menyebabkan sejumlah lintasan mengalami kepadatan antrian kendaraan", kata Bambang Haryo kepada JatimUpdate belum lama ini.

Berdasarkan pantauan JatimUpdate selama proses mudik dan balik di sejumlah lintas penyeberangan Nasional pasca di bolehkannya mudik balik 2022 setelah pandemi Covid-19 menunjukan peningkatan arus kendaraan yang sangat luar biasa, bahkan ruas Merak - Bangkahauni menyebabkan antrian kendaraan sepanjang 15 Kilometer , diruas Ketapang - Gilimanuk juga mengalami kemacetan sepanjang 20 Kilometer.

Kondisi minimnya jumlah dermaga, kata bambang dengan pertumbuhan arus kendaraan yang melakukan mobilitas penyeberangan bila tidak segera di selesaikan oleh pemerintan akan menyebabkan, terhambatnya arus manusia dan logistik.

"Kondisi ini menyebabkan usaha penyeberangan belum bisa maksimal dalam mencapai utilitas usaha, karena jumlah armada kapal dengan jumlah dermaga tidak sebanding, hal ini menyebabkan kapal yang beroperasi menjadi terbatas sehingga tidak maksimal, berujung pada tidak tercapaianya target usaha, sehingga usaha penyeberangan kurang prospektif" Ulas Bambang Haryo.

Baca Juga: Tujuh Fraksi DPRD Lamongan Sepakat dengan Usulan Eksekutif Terkait Perubahan Status LIS

Belum lagi tarif kapal penyeberangan yang belum pada tahap toleransi ideal, kata Bambang Haryo, selain jumlah dermaga usaha kapal penyeberangan juga masih terkendala pada sektor tarif belum ideal. "Dua kendala tersebut masih jadi hambatan utama usaha penyebrangan Nasional, baik panyeberangan panjang maupun lintas penyeberangan pendek."Jelasnya


(Direktur utama PT darma lautan utama ) Erwin H Pujono yang mendampingi bambang haryo saat jumpa pers, menyatakan seluruh armada PT Darma Lautan Utama telah di operasikan dalam mengantisipasi arus mudik dan balik lebaran tahun ini 2022.

"Alhamdulillah dengan adanya kebijakan pemerintah yang membolehkan warga Indonesia untuk kembali mengikuti tradisi lebaran, baik penumpang maupun kendaraan menjadi luar biasa hingga menyebabkan loadvektor pada kisaran 70%-80% pada tahum ini 2022,  meskipun masih di bawah loadvektor mudik balik tahun 2019." Kata Erwin

Secara khusus jumlah armada kapal milik PT Darma Lautan Utama sebanyak 43 unit kapal termasuk di antara kapal perintis.

Baca Juga: Inovasi Bisnis Antarkan Pelindo Regional 3 Kotabaru Raih Peningkatan Pendapatan Siginifikan

Bambang Haryo yang merupakan Fungsionaris Masyarakat Transportasi Indonesia menyatakan pemerintah pusat maupun daerah perlu melakukan pengelolaan sungai maupun penyeberangan secara baik, secara revitalisasi maupun pendalaman alur  yang saat ini banyak mengalami pendangkalan.

Sejumlah alur yang mengalami pendangkalan ada di Pontianak, Banjarmasin , Sampit, Kumai , Ketapang Kalimantan Barat , Balikpapan, Palembang. "Alur sungai maupun selat penyeberangan ini mesti segera di lakukan pendalaman agar kapal-kapal penyebrangan tidak mengalami musibah kandas di perairan" Tegasnya. (Rud)

Editor : Redaksi