Polemik Fasum - Fasos

Warga Perumahan Sambikerep Indah Sebut Sempat Swadaya, Namun Ditentang Pengembang Baru

Reporter : -
Warga Perumahan Sambikerep Indah Sebut Sempat Swadaya, Namun Ditentang Pengembang Baru
Reses Hari Santoso di Perumahan Sambikerep Indah, foto dok JatimUpdate.id

SURABAYA,JatimUpdate.id - Selain permasalah fasum fasos, jaringan panel listrik dan tersumbat nya drainase di Perumahan Sambikerep Indah, warga juga mengadukan penerangan jalan umum (PJU). Namun belum mendapatkan perhatian oleh pengembang baru.

Hal itu, diungkapkan oleh Ketua RW 11 Perumahan Sambikerep Indah, Susena Purbianto, saat penjaringan aspirasi masyarakat atau reses anggota DPRD Surabaya Hari Santoso, pada Kamis (12/10) malam.

"Lampu di sini juga PJU sudah mati, itu tidak dilakukan rehabilitasi lagi, dikasih penerangan yang baru, sehingga jalan utama yang masuk ke perumahan ini gelap." kata Susena.

Baca Juga: Dampak Pembangunan Drainase Belum Tuntas, Ashri Sebut Masyarakat Resah

Foto dok JatimUpdate.id Foto dok JatimUpdate.id

"Pintu gerbang kanan-kiri itu juga begitu, tidak ada lampu penerangannya, itu kira-sudah 10 tahunan," tambahnya.

Karena itu lanjut Susesna, warga Perumahan Sambikerep Indah berinisiatif swadaya dengan memasang penerangan sendiri.

Namun kata Susena, upaya swadaya masyarakat tersebut, malah ditentang oleh pengembang baru.

Pun tambah Susena, ketika warga melakukan penambalan jalan yang rusak, pengembang baru juga mempermasalahkan.

"Jalan-jalan yang rusak ini, kita lakukan penambalan, itu pun mulai mereka dipermasalahkan, kemudian lampu lampu itu ada inisiatif dari warga sendiri untuk memasang memberikan penerangan. Nah itu pun juga oleh pengembang dipermasalahkan," tutur Susena.

Susena memaparkan, rumput di dalam perumahan tumbuh liar, hingga saat musim hujan tingginya bisa mencapai 1,5 meter. Sehingga menjadi sarang ular dan nyambik atau biawak.

Ia menyebut binatang itu sampai masuk ke rumah warga, meski tidak memakan korban. "Pada saat musim hujan rumput itu tinggi sekali ya kira-kira bisa satu setengah meteran itu," ujarnya

"Terjadi pembiaran rumput itu sekitar Perumahan ini. Karena sedemikian banyak rumput itu, jadi sarang ular dan nyambik." jelasnya.

Karena itu, ia meminta pemkot segera memberikan kepastian, fasum-fasos Perumahan Sambikerep Indah segera diambil alih, dengan berkoordinasi dengan pengembang baru tersebut.

"Kita sampaikan ada dua hal dalam hal ini. Satu apakah nanti perumahan ini, masalah fasum - fasos itu di handle oleh pemkot? Atau ada semacam suatu bantuan dari Pemkot menekan kepada pengembang untuk melakukan langkah-langkah terkait dengan masalah fasum fasos itu," tegasnya.

Sementara Hari Santoso, meminta agar pemkot mempertemukan warga dengan pengembang baru, agar problematika yang sudah berjalan puluhan tahun ini segera tuntas.

Sebab tutur Hari, menilik dari perjalanannya, sejak Perumahan Sambikerep Indah beralih manajeman ke pengembang baru, muncullah polemik fasum-fasos.

"Nah peralihan ini apa pemkot mengetahuinya?" kata nya.

Maka dari itu, Hari Santoso meminta agar pengembang baru tidak merugikan mereka. Sehingga tidak merasa sia-sia membeli rumah di tempat ini.

Padahal urai Hari Santoso, masyarakat sudah melakukan kewajibannya. Hanya saja mereka belum mendapatkan hak nya.

"Masyarakat yang menuntut tidak berlebihan kok, fasum bisa digunakan untuk kreativitas masyarakat," demikian Hari Santoso. (roy)

Baca Juga: Laporan Hasil Reses III DPRD Jatim Menunggu Tindak Lanjut Pemprov

Editor : Ibrahim