Khofifah : Pupuk Organik Murah Dan Tingkatkan Produktifitas

Reporter : -
Khofifah : Pupuk Organik Murah Dan Tingkatkan Produktifitas
Gubernur Jatim Khofifah hadiri panen raya padi organik di Tuban, Rabu (1/11/2023).

TUBAN, JatimUPdate.id,- Gubernur Khofifah mengajak seluruh petani di Indonesia untuk menyampaikan pesan bahwa penggunaan pupuk organik ini lebih murah dan bisa meningkatkan produksi pertanian seusai menghadiri panen raya padi organik di Tuban, Rabu (1/11/2023). 

Kehadiran Khofifah Indar Parawansa juga menandai penanaman padi varietas inpari 32 di Desa Karang Tinoto, Kec. Rengel, Kab. Tuban. 

Baca Juga: Mendagri Tunjuk Sekprov Jadi Pelaksana Tugas Gubernur Jatim

Dalam penanaman ini, Khofifah didampingi oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Kepala Dinas Pertanian Prov Jatim Dydik Rudy Prasetya serta Forkopimda Kab Tuban.

Keseluruhan luasan tanam padi varietas inpari 32 sebesar 400 hektar. Seluruh luasan tanam tersebut, juga telah menggunakan pupuk organik Mutiara Hitam yang merupakan Hasil Pembelajaran Kelompok Tani (HIPPA) Karang Tani II Desa Karang Tinoto.

Secara khusus Gubernur Khofifah mengapresiasi atas kesediaan para petani untuk menggunakan pupuk organik dalam proses penanaman padi.

“Ini sangat menarik, bahwa ada kesadaran kolektif para petani gapoktan untuk bisa menggunakan pupuk organik. Dimana ini bisa dijadikan percontohan bagi Kabupaten/Kota lain tidak hanya di Jawa Timur saja tapi ke seluruh Indonesia dimana saja,” ucapnya.

Khofifah mengungkapkan bahwa dalam perbandingan penggunaan pupuk kimia dan organik 1 : 6 , banyak sekali manfaat dari penggunaan pupuk organik.

“Antara lain unsur hara tanah terjaga, ekosistem tanah membaik, pohon padi relatif kuat atas hama dan sebagainya ” katanya.

Baca Juga: Beredar Kabar Gubernur Jatim Di-Plh

Lebih detilnya penggunaan pupuk organik dilakukan pada tiap 10 hari sekali. Dimana penggunaannya tiap satu petak sawah dengan luas kurang lebih 200m2 memerlukan 4 karung besar pupuk organik (50 kg/karung besar). 

“Bahkan produktivitasnya hasil panen meningkat dari semula rata rata 7 ton per hektar menjadi 11-12 ton per hektar saat menggunakan pupuk organik. Padahal biasanya, hasil panen akan turun dulu pada awal penggunaan pupuk organik. Inilah yang bisa dijadikan referensi bagi wilayah lain,” jelasnya.

“Ini sudah panen ke-4, dari awalnya 7 ton hingga ke-12 ton. Pertama bahwa saat menggunakan organik, operational cost nya turun tetapi produktivitasnya meningkat. Jadi nilai tambah cukup signifikan bisa dirasakan oleh para petani. Sehingga banyak sekali multiplayer efek dari penggunaan organik dan kemudian peningkatan produktivitas,” imbuhnya detil.

Para petani di Desa Karang Tinoto pun cukup mudah dan murah untuk mendapatkan pupuk organik tersebut. 

Baca Juga: Hari Terakhir Menjabat, Gubernur Khofifah Pamit

Selain itu, upaya percepatan tanam padi ini memanfaatkan irigasi teknis yang tersedia di Desa Karangtinoto yang memiliki indeks pertanaman (IP) 3 atau bisa menanam padi 3 kali dalam setahun. Varietas yang ditanam merupakan varietas unggul Inpari 32 dengan produktivitas rata-rata 11-12 ton/Ha.

Sementara itu, Bupati Tuban Halindra Farizki mengatakan bahwa kinerja Poktan di Tuban, terutama di Desa Karang Tinoto, sudah sangat efektif. Sehingga kekeringan dapat ditanggulangi. 

"Salah satunya adalah hibah dari Bengawan Solo yang dialirkan ke sini. Dan yang luar biasa mereka menggunakan puuk organik seperti yang sudah disampaikan Bu Gubernur. Dan di sini harga jual petani cukup tinggi dengan cara lelang sehingga petani sangat diuntungkan," katanya.(Yah) 

Editor : Nasirudin