Kehilangan Pajak 4,9 Trilliun, Layanan Pendidikan Siswa SMA/SMK/SLB Di Jatim Terancam

Reporter : -
Kehilangan Pajak 4,9 Trilliun, Layanan Pendidikan Siswa SMA/SMK/SLB Di Jatim Terancam
Gubernur Khofifah

Surabaya, JatimUPdate.id,- Keputusan dari Kementerian Keuangan yang akan berlaku Januari 2025 bahwa komposisi pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) berubah yang semula 70-30  untuk Provinsi- Kabupaten/ Kota menjadi 34-66 untuk Kota Kabupaten/ Provinsi.

Artinya, pemasukan di Pemprov Jatim kemungkinan berkurang Rp 4,9 triliun. Padahal, dengan jumlah Rp 4,9 triliun disiapkan untuk penguatan layanan pendidikan dalam program program Pendidikan Gratis dan Berkualitas (Tis-Tas).

Baca Juga: Mendagri Tunjuk Sekprov Jadi Pelaksana Tugas Gubernur Jatim

"Ini serius dan saya sampaikan bahwa keberpihakan di layanan pendidikan sejak 2019 sudah memberikan hasil yang signifikan. Hasilnya Tahun 2019-2023 intervensi menghasilkan siswa SMA/SMK Jatim paling banyak diterima Perguruan Tinggi negeri di Indonesia," terang Khofifah saat menghadiri Resepsi Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jatim di Kantor Bapenda Jatim, Jalan Manyar Kertoarjo Surabaya, Jumat (24/11).

Sementara itu, Kepala Bapenda Prov. Jatim Bobby Soemiarsono mengatakan, intensif pajak daerah per Agustus - 31 Oktober 2023 yang kebijakannya diberikan oleh Gubernur Khofifah kepada masyarakat Jatim telah dimanfaatkan satu juta wajib pajak dengan potensi PKB senilai Rp 938 miliar.

Sedangkan jumlah intensif pajak yang diterima masyarakat sebesar Rp 111 miliar sehingga penerimaan pajak daerah sebanyak Rp 827 miliar.

"Kebijakan beliau tidak hanya memberikan manfaat kepada masyarakat, tetapi juga kepada bapenda Jatim," tuturnya. 

Baca Juga: Beredar Kabar Gubernur Jatim Di-Plh

Kembali kepada Khofifah, meningkatnya kualitas pendidikan di Jatim tidak lepas dari peran Pajak Kendaraan bermotor melalui Bapenda Jatim yang telah mewujudkan program Khofifah - Emil melalui program Pendidikan Gratis dan Berkualitas (Tis-Tas).

"Saya ingin menyampaikan sumber utama  untuk bisa memberikan dukungan kepada SMA, SMK dan SLB sampai menorehkan prestasi luar biasa, jantungnya atau sumber keuangan utamanya adalah di Bapenda," katanya.

Kontribusi Pajak untuk sektor pendidikan ini, lanjut Khofifah, terlihat dari sangat banyaknya torehan prestasi. Selama empat tahun berturut-turut, Jatim menempati peringkat pertama di Indonesia untuk siswa terbanyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Baik itu dengan tes, tanpa tes, reguler maupun jalur KIP-K.

Baca Juga: Hari Terakhir Menjabat, Gubernur Khofifah Pamit

"Dari empat jalur tersebut di bidang pendidikan sudah menunjukkan prestasi luar biasa dan kalau tidak didukung secara berkecukupan oleh Bapenda dari sisi keuangan, maka prestasinya tidak akan seperti ini," katanya.

Capaian ini, kata Khofifah, sebagai wujud nyata Jatim menyiapkan generasi emas bagi pelajar SMA dan SMK menyongsong Indonesia Emas 2045. Maka, kembali ditegaskannya, bahwa semua capaian ini salah satu jantungnya atau sumbernya ialah dari Bapenda Jatim. (Yah)

 

Editor : Nasirudin