Guru Simbol Jembatan Ilmu dan Akhlak Di Era Globalisasi

Reporter : -
Guru Simbol Jembatan Ilmu dan Akhlak Di Era Globalisasi
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka Kongres III Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) yang diadakan di Pondok Pesantren Ammanatul Ummah pada Kamis (26/5)

Mojokerto (Jatimupdate.id) -Guru Simbol Jembatan Ilmu dan Akhlak Di Era Globalisasi, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka Kongres III Persatuan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) yang diadakan di Pondok Pesantren Ammanatul Ummah pada Kamis (26/5).

Di kesempatan ini, Emil mengajak para guru Nahdatul Ulama untuk menjadi filter moral, serta pemberi arahan dan wawasan bagi generasi muda di era globalisasi.

Baca Juga: Baznas Blitar Bagikan Dana Zakat Untuk Warga PraSejahtera dan Guru Tidak Tetap

Pasalnya, tutur Wagub Jatim ini, sosok yang dapat menjembatani antara agama dan perkembangan ilmu pengetahuan adalah guru.

"Guru itu elemen yang sangat penting dalam menopang eksistensi Nahdatul Ulama karena menjadi simbol kesinambungan ilmu pengetahuan dan akhlak," ungkapnya.

Emil menyebut peran guru begitu besar dan krusial di zaman ini. Bukan sebatas menyampaikan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai yang baik dan menjadi penyaring bagi berbagai perkembangan di era globalisasi.

"Kita berada di zaman ketika arus globalisasi menghadapkan generasi muda pada berbagai tantangan baru. Peran pendidik di sini sangat penting, sebagai peneguh moral dan filter," katanya.

Wagub Emil dan Ketua Umum PP Pergunu Indonesia KH. Asep Saefuddin Chalim.Wagub Emil dan Ketua Umum PP Pergunu Indonesia KH. Asep Saefuddin Chalim.

Orang nomor dua di Jatim ini mengatakan, guru bukan cuma tenaga pengajar, tetapi semua orang yang memiliki peran untuk mendidik. Salah satunya selain orang tua, adalah ulama.

Baca Juga: PBNU Bentuk Satuan Tugas Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama Perkuat Ketahanan Nasional

"Ulama pun sejatinya adalah guru Konteks guru ini luas, tidak hanya satu bidang ilmu tapi juga berbagai bidang ilmu," jelasnya.

"Tugas pendidik bukan hanya mengajari melainkan juga memberi arahan serta menggali potensi diri siswanya," tambahnya.

Di akhir, Emil berharap agar Pergunu dapat terus berkiprah di dunia pendidikan dan memberikan kontribusi terbaiknya.

"Semoga NU dan Pergunu dapat selalu memberikan yang terbaik, yang excellent, yang luar biasa," tutupnya.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Ajukan Pengangkatan 6.141 Guru Honorer Lolos Passing Grade Jadi PPPK Ke Kemenpan/ RB

Pembukaan Kongres III Pergunu ini ditandai dengan pemotongan pita serta pembukaan bazaar di Ponpes Ammanatul Ummah Pacet, Mojokerto oleh Wagub Emil dan Ketua Umum PP Pergunu Indonesia KH. Asep Saefuddin Chalim.(Yah)

 

Wagub Emil dan Ketua Umum PP Pergunu Indonesia KH. Asep Saefuddin Chalim.Wagub Emil dan Ketua Umum PP Pergunu Indonesia KH. Asep Saefuddin Chalim.

Editor : Redaksi