Harga Beras Tinggi Karena Belum Panen Raya Stok Beras Aman Sampai Juni

Reporter : -
Harga Beras Tinggi Karena Belum Panen Raya Stok Beras Aman Sampai Juni

Bojonegoro, JatimUPdate.id,- Pimpinan Cabang Perum Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja menyampaikan bahwa beras yang saat ini di gudang Bulog sangat bagus dan baik untuk dikonsumsi bagi masyarakat.

Lanjutnya, untuk stok beras wilayah Kabupaten Bojonegoro sangat aman hingga bulan Juni 2024.

Baca Juga: Disperindag Jatim Buka Pasar Murah di Depan Pendopo Lokatantra Lamongan

“Menjelang bulan Ramadhan stok beras di Bulog Cabang Bojonegoro sangat aman hingga bulan Juni 2024 atau masa panen berikutnya,” ucapnya.

Ferdian menambahkan bahwa terkait adanya kenaikan harga dipasaran dikarenakan belum adanya panen sehingga sisi produksi atau supply berkurang mengakibatkan harga naik.

“Kami dapat perintah dari Badan Pangan Nasional(Bapanas) untuk membanjiri stok beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dipasaran dan akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk melakukan operasi pasar di kecamatan-kecamatan,” imbuhnya.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah(TPID) Kabupaten Bojonegoro telah melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di gudang beras Bulog Kecamatan Kalitidu dan gudang beras mitra Bulog di Kecamatan Ngasem, Kamis(22/2/2024) siang.

Sidak tersebut diikuti oleh Satreskrim Unit Tindak Pidana Ekonomi (Pidek), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Perekenomian dan Sumber Daya Alam(SDA) dan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro.

Tim TPID Kabupaten Bojonegoro menuju ke gudang beras Bulog Desa Sumengko Kecamatan Kabupaten Bojonegoro disambut langsung oleh Pimpinan Cabang Perum Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja, kemudian dilanjutkan ke gudang beras mitra Bulog yang berada di Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro.

Sementara itu, Kanit III Tindak Pidana Ekonomi (Pidek) Satreskrim Polres Bojonegoro, Ipda Dedi Hermawanto mengatakan pengecekan stok dan harga itu merupakan kelanjutan dari kegiatan rutin yang dijalankan Tim TPID Kabupaten Bojonegoro sebagai respons atas kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir.

“Kami lakukan pengecekan ke gudang beras Bulog yang berada di Desa Sumengko Kecamatan Kalitidu dan penggilingan padi sekaligus distributor beras mitra dari Bulog,”ujar Ipda Dedi.

Ia menjelaskan kegiatan bersama TPID ini untuk memastikan ketersediaan stok beras dan pasokan bahan gabahnya.

Baca Juga: Wujudkan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Di Bojonegoro

“Kami cek, apa ada masalah atau tidak dan untuk saat ini stok beras masih aman hingga bulan Juni nanti. Selain itu, juga dilakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga dipasaran kembali normal,” ujar Kanit III, Ipda Dedi Hermawanto.

Ipda Dedi mengimbau kepada warga masyarakat agar tenang dan tidak panik terkait stok sembilan bahan pokok (sembako) khususnya beras, sehingga masyarakat tidak perlu borong sembako atau beras untuk disimpan di rumah.

“Tidak perlu panic buying atau memborong. Stok beras aman dan layak dikonsumsi beras dari Bulog, tim TPID Kabupaten akan menggelar operasi pasar,” tutup Kanit III/Pidek, Ipda Dedi.

Gerakan Pangan Murah

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) me-launching Gerakan Pangan Murah. Kegiatan diselenggarakan di Lapangan Desa Tlatah, Kecamatan Purwosari, Rabu (21/2/2024).

Baca Juga: DPRD Bondowoso Sarankan Bulog Intensif Stabilkan Harga Sembako Di Pasar

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah menuturkan bahwa gerakan pangan murah merupakan rekomendasi dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bojonegoro dalam upaya pengendalian inflasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Helmi Elizabeth menambahkan target sasaran pangan murah adalah masyarakat di Kecamatan Purwosari, khususnya di Desa Tlatah. Kegiatan serupa akan digelar kembali di 15 kecamatan.

“Di gerakan pangan murah ini disediakan bahan pangan pokok, seperti beras, gula, minyak goreng, telur, dan kebutuhan masyarakat lainnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kepala DKPP mengimbuhkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk antisipasi inflasi daerah dan meringankan beban masyarakat untuk membeli bahan pangan.

“Harapannya masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau,” tandasnya.(NT)

Editor : Yuris P Hidayat