Camelia Habiba, Sebut Nasib PKL di Serambi Ampel Antara Berkah dan Musibah

Reporter : -
Camelia Habiba, Sebut Nasib PKL di Serambi Ampel Antara Berkah dan Musibah
Camelia Habiba, dok JatimUPdate.id

Surabaya,JatimUPdate.id - Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya Camelia Habiba menuturkan, nasib PKL yang berjualan di Serambi Ampel antara musibah dan berkah di bulan Ramadan.

Pasalnya, sebut Habiba saat berkunjung ke Serambi Ampel, PKl mengaku penghasilannya  turun bila dibandingkan saat berjualan di pinggir jalan.

"Terkait dengan penertiban PKL yang adanya Serambi Ampel ini sebagian pedagang PKL di Ampel ini mengatakan antara musibah atau berkah di bulan Ramadan," kata Habiba, Selasa (19/3).

"Karena memang fakta-fakta yang saya temui di sana, Ketika saya berkunjung di sana, banyak tangisan-tangisan yang disampaikan kepada saya bahwa income mereka selama masuk di Serambi Ampel itu turun drastis ketika mereka berjualan di pinggir jalan," tambah Habiba

Pasalnya beber Ketua Fatayat NU Surabaya ini, peziarah yang menuju ke Sunan Ampel tidak banyak yang mampir ke Serambi Ampel

Pun tempat yang disediakan di Serambi Ampel  tidak memadai dengan jumlah PKL yang ada.

Sehingga Habiba menganggap pemkot gegabah dalam melakukan penertiban dan mendirikan Serambi Ampel

"Harusnya mereka (pemkot) mendata terlebih dahulu berapa kebutuhan stan yang ada di sana dengan jumlah PKL yang ada," sergah Habiba.

"Sekarang stan yang tersedia kurang dari 50 bahkan pedagangnya hampir 200, nah Pemkot itu menyediakan tiga shift," demikian Habiba.

Sebelumnya Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, peresmian Serambi Ampel  sebagai langkah awal Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menata kawasan wisata religi Sunan Ampel.

Selain itu, juga sebagai tanda terima kasih dirinya kepada para kyai, ulama, dan habaib di Kota Surabaya, khususnya Sunan Ampel. 

“Nanti dibuat gapura, nanti kita tata semuanya, ini sebagai rasa terima kasih kita kepada makhluknya Gusti Allah, Sunan Ampel,” kata Wali Kota Eri, Selasa (5/3).

Baca Juga: Pelantikan DPRD Surabaya 2024-2029 Diundur November? Fathoni: Layak Dipertimbangkan

Editor : Redaksi