Higemura: Warung Madura Menerapkan Ekonomi Pancasila, Jangan Ditindas

Reporter : -
Higemura: Warung Madura Menerapkan Ekonomi Pancasila, Jangan Ditindas
Muhlis Ali Ketua Higemura

Jakarta, JatimUPdate.id,- Ketua Umum Himpunan Generasi Muda Madura (Higemura) Muhlis Ali menyayangkan upaya dari pengusaha ritel modern yang terus menerus mengganggu eksistensi Warung Madura.

Setelah gagal mempersoalkan jam operasional Warung Madura yang buka 24 jam melalui Kemenkop dan UKM dan mendapat banyak penentangan dari masyarakat, kini pengusaha ritel modern mempersoalkan penjualan tabung gas dan pom bensin mini yg dijual Warung Madura.

Baca Juga: UMKM Kopi Binaan Xpora Dobrak Pasar AS

"Seharusnya pengusaha ritel modern itu tidak cengeng dan menuntut privilege berlebih dari pemerintah. Mereka sudah punya keunggulan dari sisi modal, pembiayaan, kelengkapan, dan kenyamanan. Jangan pula mau memberangus UMKM," kata Muhlis dalam pernyataannya, Rabu (8/5/2024)

Menurut Muhlis, salah satu keunggulan Warung Madura adalah karena mereka tidak memposisikan pembeli sebagai konsumen an sich, tapi membangun keakraban dengan semangat kekeluargaan terhadap masyarakat di sekitar warung.

"Warung Madura dan warung tradisional lainnya memberikan sentuhan kemanusiaan, tidak melihat pembeli sebagai market semata. Karenanya terbangun kohesi sosial yang kuat antara penjual dan pembeli," kata Muhlis.

Ekonomi Pancasila

Baca Juga: Gandeng Muhammadiyah, KPPU: Tingkatkan Kolaborasi Dalam Mendorong Ekonomi Berkeadilan

Dikatakan Muhlis Ali, dengan merawat tradisi kekeluargaan dan gotong royong, di situlah aktualisasi dari nilai ekonomi Pancasila sesungguhnya. Pada perkembangannya kemudian terbangun semacam kesadaran bersama seperti adanya gerakan belanja ke tetangga.

Jika dicermati, lanjut Muhlis, Warung Madura sebenarnya mewarisi apa yang diajarkan para founding fathers. Kalau ada konglomerasi besar maupun oligarki yang mengancam eksistensi warung tradisional dan usaha UMKM lainnya, maka pemerintah memiliki tanggung jawab konstitusional untuk melindungi UMKM.

"Pemerintah memiliki kewajiban konstitusional untuk melindungi Warung Klontong Madura dan seluruh UMKM dari persaingan yang tidak seimbang dengan pengusaha ritel besar," kata Muhlis.

Baca Juga: BNI Exporters Forum Dukung UMKM Tembus Pasar Global

Selanjutnya, Muhlis mendesak pemerintah untuk tidak mengkerdilkan UMKM serta memberikan akses yang adil terhadap modal dan pembiayaan bagi UMKM yang telah terbukti mamainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

UMKM menyumbang secara signifikan terhadap PDB, menciptakan lapangan kerja, mendukung pemerataan ekonomi di berbagai wilayah, dan mempromosikan inovasi dan kreativitas dalam berbagai sektor industri.

"Makanya dalam rangka berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, Warung Madura berkomitmen untuk beroperasi selama 24 jam. Bahkan jika besok sore kiamat pun, Warung Madura tetap buka setengah hari," demikian Muhlis Ali.(YH) 

Editor : Yuris P Hidayat