Wagub Emil Bangkitkan Semangat Masyarakat Untuk Berkurban ditengah Wabah PMK

Reporter : -
Wagub Emil Bangkitkan Semangat Masyarakat Untuk Berkurban ditengah Wabah PMK
Di hadapan jamaah yang hadir pada gelaran acara Malang Bershalawat di Lapangan Rampal Kota Malang, Kamis (30/6), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan semangat masyarakat untuk berkurban

MALANG (Jatimupdate.id)- Wagub Emil Bangkitkan Semangat Masyarakat Untuk Berkurban ditengah Wabah PMK, Di hadapan jamaah yang hadir pada gelaran acara Malang Bershalawat di Lapangan Rampal Kota Malang, Kamis (30/6), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan semangat masyarakat untuk berkurban, sekaligus pemahaman pada masyarakat terkait keamanan hewan kurban jelang perayaan Idul Adha.

Sebab, di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak, banyak masyarakat yang tampak ragu akan berkurban.

Baca Juga: Pasca Lebaran Idul Fitri H +7, KAI Daop 8 Surabaya Sebut Penumpang Datang Meningkat Tajam

Oleh karenanya, Emil sapaan lekatnya  itu memastikan, bahwa seluruh hewan kurban telah diawasi secara ketat dan dijamin kelayakannya untuk dijadikan sebagai hewan kurban.

"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Sudah ada fatwa dari MUI yang memperbolehkan," terang Wagub Emil.

Lebih lanjut Emil menjelaskan bahwa hewan ternak yang siap dijadikan sebagai hewan kurban dipastikan keadaannya sesuai dengan standar kelayakan hewan kurban.

Dalam fatwa MUI Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban saat Kondisi Wabah PMK menyebutkan bahwa hewan ternak yang terpapar PMK diperbolehkan untuk kurban dengan beberapa syarat.

Pertama, hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori ringan, seperti lepuh ringan pada celah kuku, kondisi lesu, tidak nafsu makan, dan keluar air liur lebih dari biasanya hukumnya sah dijadikan hewan kurban.

Kedua, hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori berat seperti lepuh pada kuku hingga terlepas dan/atau menyebabkan pincang/tidak bisa berjalan serta menyebabkan sangat kurus hukumnya tidak sah dijadikan hewan kurban.

Ketiga, hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori berat

dan sembuh dari PMK dalam rentang waktu yang dibolehkan kurban (tanggal 10 sampai dengan 13 Dzulhijjah), maka hewan ternak tersebut sah dijadikan hewan kurban. Terakhir, hewan yang terkena PMK dengan gejala klinis kategori berat dan sembuh dari PMK setelah lewat rentang waktu yang dibolehkan berkurban (tanggal 10 sampai dengan 13 Dzulhijjah), maka sembelihan hewan tersebut dianggap sedekah bukan hewan kurban.

“Artinya, dengan dijamin bersama Fatwa kni Jangan sampai kita yang sudah berniat untuk kurban tidak jadi berkurban karena ada PMK. Mari kita berkurban baik langsung membeli maupun mungkin melalui lembaga-lembaga yang bisa menyediakan layanan secara online atau secara digital,” jelasnya

“Jangan sampai kita tidak menunaikannya. Karena  ini adalah kesempatan untuk beramal di momen idul qurban,” tambah Wagub Emil.

Mantan Bupati Trenggalek ini pun juga memastikan keamanan hewan kurban dengan diberikannya vaksinasi bagi hewan ternak yang dalam kondisi sehat. Saat ini ketersediaan vaksin PMK di Jatim mencapai 363.400 dosis yang telah didistribusikan ke daerah.

Baca Juga: ICAM Center dan Halal Center KAHMI Jatim Berbagi Berkah Ramadhan Dengan Lansia di Panti Jompo

“Saya mohon untuk penyuntikan vaksin hewan ternak baik untuk sapi perah maupun pedaging bisa disegerakan,” ujarnya

Emil juga memohon doa kepada seluruh Habib, Kiai dan Nyai serta masyarakat yang hadir untuk ambil bagian dengan berdoa agar penyakit PMK ini segera selesai.

“Mohon doanya mudah-mudahan segera Penyakit ini selesai. Karena kasihan Pak, di Malang ini ada banyak peternak sapi perah dan sapi pedaging. Tapi Insya Allah di balik segala cobaan kalau dijalani dengan ikhlas dan ikhtiar akan diberikan kemudahan. Aamiin,” harapnya.

Diakhir, Emil berharap lewat gelaran Malang Bershalawat ini keimanan dan ketaqwaan masyarakat kepada Allah SWT semakim meningkat.

“Kami berharap bahwa melalui sholawat pada malam hari, akan terus mempertebal iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, aamiin,” doanya.

Tak lupa, dirinya juga memohon doa untuk kelancaran ibadah haji yang akan dilaksanakan oleh Gubernur Khofifah dalam waktu dekat ini. Emil optimis, bahwa dengan keberangkatan ibadah haji pertama setelah beberapa tahun terkendala pandemi tidak akan terulang kembali.

Baca Juga: Kegiatan Buka Puasa Bersama ISPKANI Jatim di Universitas Brawijaya Malang

“Mohon doanya semua semoga ibadah Ibu Gubernur lancar dan penuh keberkahan. Mudah-mudahan tidak akan pernah lagi kita tidak ada pemberangkatan haji,  serta kedepannya selalu dan semakin banyak yang bisa berangkat haji Supaya tidak ada lagi antrian yang berkepanjangan,” pungkasnya

Sementara itu, Walikota Malang Sutiaji menyampaikan rasa terima kasihnya kepada penyelenggara yakni  Ikatan Santri & Alumni Salafiyah Syafi'iyah (IKSAS) dan Ikatan Santri & Alumni Salafiyah Syafi'iyah Malang yang menjadikan kota yang dikomandaninya sebagai lokasi pelaksanaan.

Sutiaji berharap, dengan adanya Malang Bershalawat bisa memicu gelaran shalawat lainnya bisa terselenggara di Bumi Arema.

“Semoga banyak berkah dari kegiatan baik dan ikhtiar kita bersama dengan shalawat dari Bumi Arema,” tutupnya

Hadir dalam acara tersebut Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Forpimda Kota Malang, Komisaris Independen Bank Jatim, Habib Achmad Jamal bin Toha Ba’agil sebagai Penceramah, Pengasuh PP Salafiyah Syafiiyah Situbondo KHR. Achmad Azaim Ibrahimy, Kiai-Nyai se Malang Raya dan  Jamiiyah Shalawat Bhenning Nusantara. (yah)

Di hadapan jamaah yang hadir pada gelaran acara Malang Bershalawat di Lapangan Rampal Kota Malang, Kamis (30/6), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan semangat masyarakat untuk berkurbanDi hadapan jamaah yang hadir pada gelaran acara Malang Bershalawat di Lapangan Rampal Kota Malang, Kamis (30/6), Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memberikan semangat masyarakat untuk berkurban

Editor : Nasirudin