KAI Commuter Kampanyekan Anti Pelecehan dan Kriminalitas di Transportasi Kereta Api
Surabaya, JatimUPdate.id - Sebagai upaya untuk menekan tindakan terhadap pelecehan dan kriminalitas di dalam transportasi publik, khusunya Kereta Api. Kali ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter Wilayah 8 Surabaya menggencarkan Kampanye anti pelecehan.
Bertajuk "Sosialisasi Stop Pelecehan di Transportasi Publik" kampanye tersebut digelar di Stasiun Gubeng Lama dihadiri oleh Direktur Operasi dan Pemasaran KAI. Commuter, Broer Rizal, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Komisioner Komnas Perempuan Veryanto Sitohang.
Baca Juga: KAI Daop 8 Surabaya Catat Volume Penumpang Semester 1 2024 Naik 12,9 Persen
Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Operasi dan Pemasaran KAI.Commuter, Broer Rizal, upaya kampanye ini sebagai bentuk untuk mengurangi trend pelecehan seksual di Transportasi Kereta Api (KA) yang semakin tahun semakin meningkat.
"Untuk tahun 2024 ini, dari akumulasi data laporan KAI commuter tindak pelecehan seksual tangkap tangan oleh petugas baik di stasiun ataupun di commuter line dari Januari sampai dengan Agustus sebanyak 30 kasus sedangkan laporan masuk melalui media sosial diangka 13 kasus," kata Broer Rizal kepada awak media saat gelar konferensi pers, Kamis,22 Agustus 2024, di Stasiun Gubeng Lama.
"Dengan tindakan kriminalitas ini kami lanjutkan ke dalam proses pihak kepolisian," imbuhnya.
Baca Juga: Libur Panjang Idul Adha, KAI Commuter Layani Ribuan Pengguna KA Commuter Line
Ia menekankan, dengan kampanye ini, diharapakan bisa menciptakan lingkungan transportasi publik yang aman dan nyaman bagi semua pengguna.
"Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari komitmen KAI Commuter untuk mencegah dan menangani segala bentuk pelecehan di transportasi publik, khususnya Commuter Line," tandasnya
Baca Juga: Seorang Pemimpin Sejati bukanlah Pencari Konsesus: Ia Pembentuk Konsesus
Ia membeberkan, dalam pencegahan tindak pelecehan seksual di transportasi publik tersebut, KAI Commuter sudah memiliki sistem Analytic Recognition (CCTV Analytic), yakni sistem CCTV yang dapat mengidentifikasi melalui rekaman wajah pelaku tindak pelecehan maupun tindak kriminal lainnya yang sudah menjadi database pada sistem.
"Dengan sistem ini, dapat mencegah pelaku melakukan tindak pelecehan dan tindak pidana lainnya di Commuter Line," pungkas Broer Rizal.
Editor : Redaksi