Pj Gubernur Adhy Dorong UMKM untuk Reduksi Kemiskinan Jatim
Surabaya, JatimUPdate.id - Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menekankan pentingnya penguatan sektor UMKM sebagai langkah kunci dalam menekan angka kemiskinan di wilayahnya. Dalam acara peluncuran program penguatan modal bagi UMKM yang diselenggarakan oleh Baznas Jatim, Kamis (19/9).
Adhy menyampaikan bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi produktif harus menjadi prioritas utama, terutama di kalangan masyarakat miskin.
Baca Juga: Adhy Karyono Lantik 13 Pjs Bupati dan Wali Kota di Jatim
Adhy Karyono menyoroti bahwa kontribusi sektor koperasi dan UMKM terhadap PDRB Jatim sebesar 59,18% menjadi dasar yang kuat bagi upaya pengentasan kemiskinan. Dalam sambutannya, ia berpendapat bahwa bantuan modal saja tidak cukup.
"Bantuan modal harus diiringi dengan pendampingan dan pelatihan yang memadai, agar UMKM mampu mengelola usaha secara efektif dan berkelanjutan," jelasnya.
Adhy juga menyinggung soal target Pemprov Jatim untuk mencapai angka kemiskinan ekstrem nol persen di akhir 2024, sebuah pencapaian yang dianggap realistis mengingat kemiskinan ekstrem telah turun drastis dari 4,40% pada 2020 menjadi 0,66% pada Maret 2024. Program pemberdayaan ekonomi produktif seperti yang dijalankan Baznas, menurutnya, sejalan dengan upaya Pemprov Jatim dalam meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dan memperluas akses permodalan.
Baca Juga: PJ Gubernur Adhy Karyono Hadiri Pembukaan MTQ Nasional XXX Samarinda
Ketua Baznas Jatim, KH. Ali Maschan Moesa, menambahkan bahwa program ini tidak hanya memberikan bantuan berupa uang tunai tetapi juga alat-alat usaha dan beasiswa.
"Kami juga memberikan beasiswa kepada 1.000 siswa SMA dengan total Rp1 miliar, untuk mendorong pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu," ungkapnya.
Baca Juga: Berhasil Tata Transportasi Publik, Pemprov Jatim Raih Wahana Tata Negara Wiratama 2024 dari Kemenhub
Adhy menekankan bahwa strategi penanganan kemiskinan di Jatim saat ini sudah berada di jalur yang benar.
"Kami fokus pada peningkatan pendapatan, pendidikan gratis, dan program-program kesehatan untuk masyarakat miskin. Semua langkah ini terbukti berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem di wilayah kami," tutupnya (*).
Editor : Redaksi