Pria di Blitar Ditemukan Meninggal di Bengkel, Diduga Karena Penyakit Lambung
Blitar, JatimUPdate.id - Seorang pria berinisial AKR (49), warga Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, ditemukan meninggal dunia di bengkelnya yang berlokasi Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan. Korban diduga meninggal akibat sakit lambung yang dideritanya.
Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, mengonfirmasi bahwa korban ditemukan pada Selasa, 1 Oktober 2024, sekitar pukul 12.30 WIB. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh dua teman korban, Agus Satuki dan Pangestu Utomo, yang datang ke bengkel untuk mengantarkan madu pesanan korban. Madu tersebut sebelumnya diminta oleh Anton sebagai obat lambung yang ia derita.
Baca Juga: Komisioner KPU Sidoarjo, Miftakul Rohma Meninggal Dunia
"Sesampainya di lokasi, kedua saksi mendapati bengkel dalam keadaan terkunci dan mencium bau tidak sedap yang berasal dari dalam bengkel. Setelah berusaha masuk dengan bantuan Kasi Trantib Kecamatan Kademangan dan Kades Suruhwadang, mereka menemukan AKR sudah dalam keadaan meninggal di lantai bawah bengkel, diduga sudah dua hari sebelumnya." Jelas Ipda Putut, dalam keterangan tertulisnya.
Menurut keterangan dari Supiyatin, seorang penjual sate di dekat bengkel, ia terakhir kali bertemu dengan korban pada Sabtu, 28 September 2024, sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, AKR sempat mengeluh tentang sakit lambung dan belum makan seharian.
Baca Juga: Untuk Kedua Kalinya, Petinggi Indomaret Terlibat Kecelakaan Dengan Truck Hingga Meninggal Dunia
Tim dari Polsek Kademangan bersama dengan petugas Inafis Polres Blitar dan petugas kesehatan Puskesmas Kademangan segera melakukan evakuasi dan pemeriksaan di lokasi kejadian.
"Berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Petugas juga menemukan bekas bungkus obat maag merek Promag di dekat korban," ungkapnya.
Baca Juga: Ayahanda Wagub Jatim meninggal Dunia Karena Kecelakaan Lalu Lintas
Keluarga korban telah menerima kematian Anton dengan ikhlas dan menolak dilakukan otopsi. Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Blitar untuk proses penyucian sebelum dimakamkan di rumah duka. (*)
Editor : Redaksi