Pemerintah Segera Naikkan Harga BBM Subsidi, Percepat Penggunaan Biodiesel 40 dan Kendaraan Listrik

Reporter : -
Pemerintah Segera Naikkan Harga BBM Subsidi, Percepat Penggunaan Biodiesel 40 dan Kendaraan Listrik
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (Foto Maritim.go.id)

JAKARTA (Jatimupdate.id) -Pemerintah Segera Naikkan Harga BBM Subsidi, Percepat Penggunaan Biodiesel 40 dan Kendaraan Listrik. Beban Subsidi BBM pada anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sudah tidak mampu lagi di tangani, angkanya sudah Rp 502 triliun. Apabila pemerintah tidak segera merespons hal ini dengan penyesuaian kebijakan, maka diperkirakan anggaran subsidi BBM akan mencapai Rp 550 triliun di akhir tahun 2022. Oleh karenanya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah tengah menyusun skema penyesuaian harga untuk mengurangi beban subsidi dan kompensasi energi.

"Pemerintah masih menghitung beberapa skenario penyesuaian subsidi dan kompensasi energi dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat," ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Minggu (21/8/2022).

Baca Juga: Alokasi Subsidi LPG Melonjak, KPPU Dorong Pengembangan Jaringan Gas Kota

Tak hanya menghitung kompensasi subsidi BBM, pemerintah juga mensimulasikan skenario pembatasan volume subsidi BBM. "Pemerintah akan terus mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mendapatkan data yang akurat sebelum pembatasan diterapkan," ucap Luhut. Dia memastikan, pemerintah akan melakukan penghitungan dengan sangat hati-hati agar penyesuaian kebijakan ini tidak memperburuk kondisi inflasi, fiskal, dan pemulihan ekonomi. Untuk itu, perubahan kebijakan subsidi BBM akan mempertimbagkan tiga indikator tersebut. Sebab, ketiga indikator tersebut sangat penting untuk menjaga stabilitas nasional terutama di sektor ekonomi lantaran saat ini global masih dilanda ketidakpastian.

"Anggaran subsidi dan kompensasi energi nantinya dapat dialihkan untuk sektor lain yang lebih membutuhkan dan masyarakat yang kurang mampu mendapat program kompensasi," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga mengupayakan percepatan biodiesel 40 persen (B40) dan mengadopsi kendaraan listrik guna mengurangi subsidi dan kompensasi energi ini. "Yang perlu diingat, keputusan akhir tetap di tangan Presiden. Namun langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan pasokan Pertamina untuk Pertalite dan Solar tetap lancar distribusinya," tuturnya.

Baca Juga: Resmi Dilantik Presiden Joko Widodo, Ketua KPPU : Banyak Pekerjaan Rumah KPPU Belum Tuntas

Tiga Skema Presiden Perihal Pembatasan Pertalite

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah buka suara perihal rencana pemerintah yang akan melakukan pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis subsidi seperti RON 90 atau Pertalite dan juga Solar Susidi. Dikutip dari CNBCIndonesia.com, kamis (18/8/2022), terdapat tiga skema yang disiapkan oleh Jokowi perihal pembatasan ini.

Baca Juga: Khofifah Ucapkan Terima Kasih Atas Penyaluran BLT El Nino Di banyuwangi

Pertama, masih dibahas mengenai apakah pembatasan dilakukan berdasarkan besaran kriteria cubicle centimeter (cc) kendaraaan. Kedua, apakah yang berhak membeli Pertalite hanya mobil umum dan roda dua atau motor saja. Ketiga, hanya untuk warga yang tidak mampu berdasarkan data dan akan diberikan subsidi melalui PKH atau Bantuan Langsung Tunai ataupun Bantuan Sosial (Bansos) sembako.

"Itu yang kemungkinan bisa dipakai, tapi masih ada alternatif yang belum final," terang Jokowi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar pada pekan ini.(yah)

Editor : Redaksi