Pilwali Surabaya 2020 : Warga Dambakan Pemimpin Jujur

Reporter : -
Pilwali Surabaya 2020 : Warga Dambakan Pemimpin Jujur

Surabaya - Gelaran Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020 semakin dekat. Kurang beberapa bulan lagi akan terlihat siapa saja yang akan berlaga di panggung Pilwali Surabaya 2020. Apalagi arah dukungan partai politik membangun koalisi mulai terbentuk. Meskipun demikian, kombinasi pasangan Cawali-Cawawali Surabaya masih banyak diperbincangkan.

Baca Juga: Sukses di Bali AKG Entertainment Siap Gelar Pokemon Run di Surabaya

Oleh karena itu, untuk melihat peta politik, khususnya jelang pendaftaran Cawali-Cawawali Surabaya, Pusat Riset Pilkada JTV menggelar survei pada 6 Februari - 12 Februari 2020. Riset ini menggunakan cluster random sampling dengan melibatkan 450 responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil di seluruh wilayah di Surabaya, dengan jumlah sampel tiap wilayah proporsional terhadap jumlah penduduk. Rentan margin of error sebesar 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Meskipun di waktu bersamaan berlangsung Pilkada serentak di 224 kabupaten dan 37 kota di seluruh Indonesia, Pilwali Surabaya 2020 akan menjadi salah satu pilkada yang paling banyak menyita perhatian publik. Selain rasa penasaran siapa pengganti sosok Walikota Tri Rismaharini, Pilwali Surabaya 2020 juga akan menjadi panggung pertarungan bagi partai-partai besar seperti PDIP, PKB, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat. Surabaya adalah wilayah elektoral strategis dalam persiapan ke kontestasi nasional terbesar berikutnya, yakni Pemilihan Presiden 2024.

Machmud Suhermono, Kepala Pusat Riset Pilkada JTV menjelaskan bahwa JTV berkepentingan dengan penyelenggaraan Pilwali Surabaya 2020 yang kredibel, transparan, dan fair. Karena itu, JTV berinisiatif menyelenggarakan survey untuk menangkap aspirasi publik terhadap sosok, pokok masalah, dan program solusi yang paling didambakan dan dianggap prioritas warga Surabaya.

"Sebagai media penyiaran terbesar di Jawa Timur, khususnya Surabaya, kami juga berkewajiban membantu warga Surabaya mendapat wali kota yang sesuai dengan harapan mereka," ujarnya pada acara rilis hasil survei Pusat Riset Pilkada JTV di Gedung JTV Surabaya kemarin.

Pusat Riset Pilkada JTV menganalisis permasalahan yang dianggap penting masyarakat Surabaya. Dari analisis hasil survei ditemukan, kualitas layanan pemerintah kota terhadap warga paling dianggap penting oleh warga Surabaya. "Baru disusul kualitas pendidikan dan sarana prasarana kota," jelas Machmud yang juga pengurus inti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim itu.

Untuk permasalahan sosial, masalah keamanan (banyaknya kejahatan kriminal) dinilai warga Surabaya paling mendesak dihilangkan. Disusul masalah gelandangan, ketidaknyaman, miras, dan narkoba. Sedangkan untuk pokok masalah lingkungan, warga berpendapat masalah banjir yang harus segera diatasi pemkot. Disusul suhu panas ekstrem, sampah, sungai kotor, dan kondisi kumuh.
 
Untuk pokok masalah kesehatan, warga berharap masalah penyakit karena lingkungan tidak sehat untuk segera dihilangkan. Disusul wabah virus dan potensi bahaya virus HIV/AIDS. Untuk pokok masalah ekonomi, warga Surabaya menganggap masalah peluang kerja terbatas mendesak untuk dicari jalan keluarnya. Berikutnya masalah pengagguran, kemiskinan/banyak pengemis, kestablilan harga pokok, dan UMR.

Sementara dari 15 kriteria sosok pemimpin yang ideal, warga Surabaya paling mendambakan sosok walikota yang jujur. "Kriteria ini mendapat skor 4,7 yang masuk kategori sangat penting," jelas Machmud. Kriteria sosok pemimpin berikutnya yang diharapkan warga Surabaya pada walikota Surabaya adalah mampu mengatasi masalah ekonomi. Berikutnya secara berurutan yang dianggap penting oleh warga Surabaya adalah mampu mengatasi masalah pendidikan, mampu mengatasi masalah sosial, dan mampu mengatasi masalah kesehatan. Sosok yang tegas dan berani mengambil sikap berada di urutan ketujuh dari kriteria sosok pemimpin yang diharapkan warga Surabaya. Disusul berikutnya di urutan 8. 9. Dan 10 adalah berwawasan luas, akhlak baik, dan suka blusukan.

"Menariknya, kriteria religius (alim) berada diurutan buncit (lima belas) dari seluruh pilihan sosok pemimpin Surabaya berikutnya," sebut Machmud. Meskipun demikian, kriteria religus ini mendapat skor 3,33, artinya masih masuk kategori penting di mata warga Surabaya.

Survey tersebut dilakukan oleh Pusat Riset Pilkada JTV yang merupakan unit riset bagian dari tim redaksi JTV. Unit ini dibentuk untuk mewujudkan jurnalisme berbasis data (jurnalisme data) dalam peliputan Pilkada di Jatim 2020 dari tahap pencalonan hingga menjelang pemungutan suara. Selain Pilwali Surabaya 2020, Pusat Riset Pilkada JTV juga melakukan survei terhadap aspirasi warga menjelang Pilbup Sidoarjo 2020, Pilbub Gresik 2020, Pilbub Mojokerto 2020, dan Pilbub Pasuruan 2020.

Dalam pelaksanaan dan penetapan metodologi survei, Pusat Riset Pilkada JTV  bekerja sama dengan tim survei Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yan gsudah berpengalaman melakukan survei riset politik, sosial, maupun keilmuan tekhnis. Kerja sama ini untuk menjamin kualitas pertanggungjawaban akademis dan indepensi hasil survei yang dipublikasikan.(end)
 
Sumber : Pojokpitu.com

Editor : jatimupdate.id